Nationalgeographic.co.id—Meteorit yang memasuki atmosfer Bumi akan mengalami gesekan dengan udara, yang kemudian menghasilkan panas yang luar biasa dan menyebabkan meteorit terbakar dan sebagian menguap.
Akan tetapi, beberapa meteorit berukuran cukup besar dan kuat untuk menembus atmosfer, sehingga menghantam permukaan Bumi.
Meteorit yang menghantam permukaan Bumi akan mentransfer energi kinetiknya yang sangat besar ke dalam tanah.
Energi ini kemudian akan memampatkan dan melontarkan batuan di sekitarnya, membentuk kawah dengan bibir yang terangkat dan dasar yang cekung.
Ukuran kawah yang terbentuk ini tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran dan kecepatan meteorit, sudut hantaman, dan jenis batuan di lokasi hantaman.
Sebelumnya, sains mencatat bahwa situs meteorit tertua yang diketahui di Bumi adalah kawah Yarrabubba yang berusia 2,2 miliar tahun dan selebar 43 mil di Australia barat. Namun, posisi tersebut akhirnya tergeser oleh temuan ilmiah baru.
Para peneliti di Curtin University dan Geological Survey of Western Australia (GSWA) mengatakan pemegang rekor baru kawah meteorit tertua terletak sekitar 660 mil di utara di wilayah Pilbara di negara itu.
Berdasarkan 'bukti yang tidak meragukan' yang disajikan dalam studi mereka pada tanggal 6 Maret yang diterbitkan di Nature Communications, kawah meteorit yang berusia 3,5 miliar tahun itu dapat membantu memperbarui pemahaman kita tentang beberapa era paling awal planet ini, serta sejarah kehidupan di Bumi.
Zaman Arkean (4 hingga 2,5 juta tahun lalu) adalah zaman kedua dari empat zaman geologi utama Bumi, yaitu masa ketika planet ini sebagian besar ditutupi oleh lautan yang membentang jauh lebih dalam daripada yang ditemukan saat ini.
Meski begitu, catatan geologinya dapat diakses di situs penggalian di benua modern seperti Australia.
Namun, para peneliti telah lama bingung dengan apa yang mereka temukan, atau lebih tepatnya, apa yang belum mereka temukan.
Baca Juga: Studi Ilmiah: Singkap Misteri Air Bumi dengan Bukti Meteorit Baru
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR