Pemerintah Kabupaten Lebong, Bengkulu, bersikukuh ingin membangun jalan penghubung dengan Kabupaten Merangin dan Musi Rawas, Jambi. Meski harus menembus zona inti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Alasannya, membuka keterisolasian daerah.
Bupati Lebong Rosjonsyah Senin (2/9), mengatakan, Lebong satu-satunya daerah di Bengkulu tanpa jalan nasional. Jalan provinsi yang ada sebagian besar rusak. "Kalau tidak ada jalan lintas ke Jambi, perekonomian masyarakat sulit maju," ujarnya.
Pemkab Lebong mencantumkan rencana jalan tembus TNKS dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010-2015 dan Rencana Tata ruang Wilayah 2012-2013. Studi kelayakan untuk dua poros jalan itu dilakukan tahun 2011. Tahun ini, Pemkab Lebong melakukan detail desain teknis (DED) kedua jalan itu.
Ada dua poros jalan yang akan menembus TNKS. Pertama, jalan dari Desa Seblat Ulu dan Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang Belapis, Lebong, ke Desa Muara Madras, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi, sepanjang 35 kilometer.
Hasil studi kelayakan, pada rencana jalan Lebong-Merangin ada 8,2 kilometer zona inti TNKS, 5,7 kilomter zona rimba TNKS, dan 10,5 kilometer zona khusus TNKS yang akan dilewati. Pada jalan Lebong-Musi Rawas, zona inti TNKS sejauh sebelas kilometer yang akan ditembus berada di wilayah Musi Rawas.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu Risman Sipayung, ada instrumen hukum yang memungkinkan membuat jaln itu, Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 19 tahun 2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR