Sampai hari ini (4/9), perjalanan tim kecil National Geographic Indonesia (NGI) yang menandai perayaan 125 tahun usia National Geographic Society hampir memasuki waktu sepekan. Tentu banyak kisah di balik serunya peliputan berkait relasi antara negeri Swarnadwipa dan Jawadwipa dalam perjalanan ini.
Jawa Tengah menorehkan kenangan tersendiri bagi trio Tim Sriwijaya. Casminto alias Wito, sang driver adalah putra kelahiran Pekalongan. Tiba di kota ini, kami mencoba kuliner khasnya, apalagi kalau bukan tauto alias soto tauco atau tauco soto serta nasi megono.
Tauto berpenampilan serupa soto dengan varian ayam, bebek atau daging dan dibumbui tauco ditumis sampai harum. Sedang nasi megono adalah nasi pulen dihidangkan bersama urap nangka muda dicincang. (Baca juga, kota pertama yang disinggahi Ekspedisi Sriwijaya)
Di Weleri, Sukorejo, Candiroto, Wonosobo, Parakan, Temanggung, dan Magelang, giliran saya, Ukirsari, yang menjadi "pemandu." Pasalnya saya adalah kelahiran Parakan, sehingga akrab dengan kota-kota ini sejak kecil.
Meski terus bertumbuh--antara lain ditandai dengan maraknya mini market--Parakan tetap menyisakan sudut nostalgia, seperti kelenteng Dharma Nugraha yang apik dan bagian depannya berfungsi sebagai lapangan basket, bekas kediaman wedana atau kawedanan, sampai gudang-gudang tembakau dengan becak pengangkut keranjang yang ditumpuk sampai menjulang sehingga harus dikayuh dengan cara berdiri agar jalanan dapat dilihat.
Sementara Yogyakarta, menjadi kota yang memiliki arti khusus bagi fotografer Toto Santiko Budi: istrinya berasal dari kota ini. Ia pun "diberi tugas" mengingat arah dari satu kawasan ke kawasan lain, di seluruh penjuru Yogyakarta.
Kegiatan selepas tugas yang paling berkesan bagi kami bertiga adalah berbelanja beberapa perabot dapur vintage ke Pasar Beringharjo.
Keinginan ini timbul, karena saat berkunjung ke sebuah kedai kopi untuk jumpa dengan kontributor NGI kenamaan, Dwi Oblo, serta beberapa rekan fotografer. Saya tertarik dengan gelas enamel yang digunakan sebagai wadah saji. (Lihat hasil karya Dwi Oblo di tautan ini)
Akhirnya kami pun meluangkan waktu ke Pasar Beringharjo, sebelum bertolak ke kota lainnya. Benarlah, kota-kota yang kami datangi selalu memiliki keistimewaan.
*Catatan perjalanan Ekspedisi Sriwijaya di Jawa Tengah.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR