Dewan Imam masjid Pakistan menyerukan kepada para imam untuk menyampaikan khotbah Jumat ini (20/09) tentang perlakuan terhadap anak perempuan. Dewan Imam berharap sekitar 70 persen masjid yang ada di Pakistan akan turut serta dalam kampanye menyayangi anak perempuan.
Langkah tersebut diambil setelah muncul sejumlah kasus selama beberapa hari terakhir, terutama aksi seorang ayah yang menenggelamkan bayi perempuan berusia 18 bulan karena ia menginginkan anak laki-laki. Dewan Imam menyebut kampanye lewat khotbah Jumat itu sebagai "Anak perempuan saya adalah rahmat, bukan kutukan", seperti dilaporkan oleh wartawan BBC di Islamabad Aleem Maqbool, Jumat (20/9).
"Kemarahan umum di Pakistan semakin memuncak terkait sejumlah serangan terhadap anak perempuan," jelas Maqbool.
Perkosaan ramai-ramai
Di antara kasus yang ramai diberitakan adalah pemerkosaan beramai-ramai terhadap anak kembar lima tahun yang ditelantarkan di rel kereta api. Kasus kedua, lapor Maqbool, melibatkan seorang bayi perempuan yang ditenggelamkan oleh ayahnya sendiri ke sungai karena sang ayah menginginkan anak laki-laki.
Badan PBB yang membawahi masalah anak UNICEF mengatakan, di kota Karachi saja ditemukan mayat 300 bayi perempuan baru lahir setiap tahun. Aleem Maqbool menjelaskan bahwa serangan terhadap anak perempuan terkait dengan cara berpikir, budaya, dan sistem hukum di Pakistan.
Nasib anak perempuan lainnya yang dinikahkan pada usia dini dalam Pernikahan Dini pernah ditulis dalam National Geographic Indonesia edisi Juni 2011.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR