Dua lukisan karya pelukis masyhur Raden Saleh, yaitu Penangkapan Diponegoro serta Harimau Minum, telah selesai direstorasi. Pada Jumat (27/9), berlangsung acara serah terima simbolis kedua lukisan itu oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) dan Goethe Institute pada pihak Istana Negara.
"Yayasan Arsari Djojohadikusumo berterima kasih diberi kesempatan untuk ikut berperan menyelamatkan, dari kerusakan lebih parah, hasil karya salah satu seniman besar Indonesia: Raden Saleh," ungkap Ketua YAD Hashim Djojohadikusumo.
Semenjak awal tahun 2013, YAD bermitra dengan Goethe Institute Indonesia dalam membantu restorasi lukisan-lukisan karya Raden Saleh, termasuk lukisan yang merupakan koleksi Istana Negara Jakarta dan Istana Negara Bogor. Istana Negara memang mengoleksi sebanyak enam lukisan karya Raden Saleh yang tersebar di seluruh Istana Negara—Jakarta, Bogor, Yogyakarta, dan Tampaksiring. Restorasi dua lukisan ini baru terlaksana pada akhir Juli.
Susanne Erhards, sang ahli restorasi dari Jerman, menjelaskan proses restorasi yang kompleks memakan waktu hingga dua bulan. (Baca bagaimana Susanne 'menelanjangi' lukisan Raden Saleh tersebut di sini).
Terpenting, kata Susanne, adalah preservasi. Ada beberapa perlakuan khusus demi menjaga lukisan dari kerusakan. Antara lain pemakaian bahan kanvas yang terbuat dari serat poliester.
"Poliester tidak berubah meski dalam perubahan iklim, juga tidak memancing serangga," tuturnya seraya menambah, upaya melindungi lukisan lama akan cenderung semakin mengurangi biaya perawatan ke depannya, karena potensi kerusakan pun jadi minimal.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR