Guru di Cina mendapat penghormatan dari masyarakat umum yang tertinggi Cina dibandingkan dengan 20 negara lainnya.
Hal tersebut terungkap lewat survei internasional yang dilakukan oleh University of Sussex, Inggris, terhadap 1.000 orang dewasa di 21 negara.
Survei menggunakan ukuran sikap masyarakat terhadap status profesional, kepercayaan, gaji, dan keinginan untuk memilih guru sebagai karir.
Profesor Peter Dolton dari University of Sussex mengatakan hasil studi sejalan dengan budaya di Cina yang menempatkan pentingnya pendidikan dalam kehidupan.
"Guru-guru dihormati," tegas Prof Dolton.
Sebagian besar orang dewasa di Cina yakin para murid menghormati para guru, sementara di negara-negara Eropa hanya sekelompok kecil saja yang yakin siswa menghormati guru.
Di Inggris, misalnya, hanya seperlima responden yang berpendapat bahwa murid memperlihatkan rasa hormat kepada guru.
Sikap positif di Inggris
Temuan lain studi adalah warga Cina menyetarakan profesi guru dengan dokter namun di Inggris dianggap dalam satu kelompok dengan perawat dan pekerja sosial.
Sedangkan di Amerika Serikat guru dinilai setara dengan pustakawan dan di Jepang dianggap sama dengan pejabat pemerintah.
Dari hasil penelitian, menurut Prof Dolton, bisa juga dilihat perbedaan budaya dalam melihat pekerjaan mengajar.
Selain itu juga ada 'kejutan' karena Finlandia -yang biasanya menjadi model dalam kualitas perekrutan guru berkualitas tinggi dan status guru yang tinggi- berada di peringkat 13, di bawah Inggris di peringkat 10.
Survei juga memperlihatkan ada sikap positif di Inggris dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi atas sistem pendidikan dibanding di Amerika Serikat dan sebagian besar negara Eropa.
Juga ada dukungan umum terhadap guru dengan sebagian besar berpendapat guru di Inggris seharusnya mendapat gaji awal yang lebih tinggi.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR