“Hal ini terjadi ketika Matahari, Bumi, Yupiter dan Saturnus sejajar,” kata Hughes.
Tim O'Brien, direktur Jodrell Bank Observatory di Cheshire, mengatakan hal ini akan tampak sangat menyolok.
“Perhatian anda akan langsung tertuju ke langit saat dua obyek yang sangat terang bersatu di sana,” kata dia.
Dan saat planet-planet itu sejajar di orbit mereka, Bumi akan “mengambil alih”, yang berarti bahwa Yupiter dan Saturnus akan tampak seolah mengubah arah di langit malam.
“Anda hanya dapat melihat konjungsi tiga lapis seperti ini setiap 900 tahun,” kata dia. Sehingga bagi para ahli astronomi di Babylon 2.000 tahun lalu, hal itu merupakan pertanda sesuatu yang sangat penting.
Teori 2: Komet Halley
Penjelasan kedua adalah komet yang sangat terang.
Catatan yang paling bisa diandalkan adalah mengenai kemunculan komet di konstelasi Capricorn di 5 SM, yang diabadikan oleh para ahli astronomi Cina.
Kandidat lain adalah komet Halley yang terlihat sekitar 12 SM.
Mereka yang mendukung teori ini mengatakan bahwa komet dari abad 5 SM bisa jadi tampak di langit selatan dari Yerusalem, dengan kepala komet mendekati horizon dan ekornya melengkung secara vertical ke atas.
Teori lain adalah bahwa bintang itu merupakan cahaya dari kelahiran bintang baru atau nova.
Ada pula catatan dari para ahli astronomi di Timur Jauh mengenai bintang baru di konstelasi kecil di utara yaitu Aquila pada 4 SM.
Hughes mengatakan, “Orang-orang yang menyukai teori ini mengatakan bahwa bintang baru itu terletak tepat di atas Yerusalem.”
Dr Robert Cocckroft, manajer dari McCallion Planetarium di McMaster University di Ontario mengatakan nova adalah “kandidat kuat” penampakan bintang Bethlehem.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR