Fragmen terbesar yang masih hidup, yang dikenal sebagai Fragmen A, menampilkan fitur bantalan, pilar, dan balok. Yang lain, yang dikenal sebagai Fragmen D, menampilkan disk yang tidak dapat dijelaskan, roda gigi dan pelat 63 gigi. Tulisan di sampul belakang mencakup deskripsi tampilan kosmos, dengan planet-planet bergerak pada cincin dan ditunjukkan oleh manik-manik penanda. Tampilan inilah yang direkonstruksi oleh tim.
Dua angka kritis pada bagian depan, masing-masing dari 462 tahun dan 442 tahun, secara akurat mewakili siklus Venus dan Saturnus. Saat diamati dari Bumi, siklus planet terkadang membalikkan gerakannya melawan bintang. Para ahli harus melacak siklus variabel ini selama periode waktu yang lama untuk memprediksi posisi mereka.
Baca Juga: Hipotesa Simulasi, dari Filsafat hingga Teknologi Algoritma Fisika
“Astronomi klasik milenium pertama Sebelum Masehi (SM) berasal dari Babel, tetapi tidak ada dalam astronomi ini yang menunjukkan bagaimana orang Yunani kuno menemukan siklus 462 tahun yang sangat akurat untuk Venus dan siklus 442 tahun untuk Saturnus,” jelas Aris Dacanalis, kandidat PhD dan Tim Riset Antikythera dari UCL.
Kandidat PhD dan anggota tim David Higgon mengatakan, setelah perjuangan yang cukup panjang, mereka berhasil mencocokkan bukti di Fragmen A dan D dengan mekanisme untuk Venus. "(Bukti itu) secara persis memodelkan hubungan periode planet 462 tahun, dengan roda gigi 63 gigi yang memainkan peran peran penting," katanya.
Baca Juga: Mengulik Teknologi Komputer Apollo 11 yang Berhasil Mendarat di Bulan
Profesor Freeth kemudian menambahkan, tim kemudian menciptakan mekanisme inovatif untuk semua planet yang akan menghitung siklus astronomi canggih baru dan meminimalkan jumlah roda gigi di seluruh sistem. Sehingga mekanisme tersebut dapat menjadi lebih efisien.
“Ini adalah kemajuan teoretis utama tentang bagaimana Kosmos dibangun dalam Mekanisme,” tambah rekan penulis, Dr Adam Wojcik dari UCL Mechanical Engineering.
Perangkat itu kini disimpan di Museum Arkeologi Nasional di Athena dan hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal bergengsi Nature Scientific Reports dengan judul "A Model of the Cosmos in the ancient Greek Antikythera Mechanism" pada 21 Maret 2021. Penemuan itu telah membawa tim peneliti selangkah lebih dekat untuk memahami kemampuan penuh Mekanisme Antikythera dan seberapa akuratnya mampu memprediksi peristiwa astronomi.
Baca Juga: Besar, Inilah Zuse Z3, Komputer Pertama yang Dapat Dikendalikan
Source | : | Scientific Reports,University College London News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR