Fauna yang disebutkan dalam artikel ini, menggunakan tumbuhan dan material mengejutkan lain untuk meningkatkan kesehatan diri. Selain itu, mereka juga menggunakannya untuk kesehatan keturunannya.
Seperti beberapa waktu lalu, monyet capuchin di Kebun Binatang Edinburgh, Skotlandia, terekam kamera tengah menggosokkan bawang dan lemon ke kulit dan bulu sebagai antiseptik dan anti-serangga. Ditemukan juga bahwa burung yang tinggal di perkotaan menyukai puntung rokok sebagai bagian dari sarangnya. Ternyata ini dilakukan lantaran rokok menangkal parasit, demikian hasil studi tahun 2012 silam.
Menurut ekolog, Mark Hunter, dari University of Michigan, ada banyak yang bisa diamati dari hewan yang menggunakan seluruh perangkat lingkungan sebagai toko obat raksasa. Hal ini pernah dilakukan oleh nenek moyang manusia dan bisa dipercanggih dengan rekayasa pengobatan modern.
"Ini memang bukan satu-satunya cara, tapi bagi saya adalah cara yang masuk akal untuk mengamati apa yang dilakukan hewan di alam dan cara mereka menggunakan produk alami, pengobatan yang ada di sekitar lingkungan. Lalu, kita bisa belajar dari mereka," kata Hunter.
Hunter berbagi pengalamannya ketika menghabiskan waktu bersama Suku Shangaan di Afrika Selatan. Setiap ia berjalan dengan seseorang, pasti ditunjukkan adanya tumbuhan yang bermanfaat bagi budaya atau pun medis. "Batang dari pohon duri monyet hitam misalnya, digunakan untuk mengobati sakit perut. Mereka [Suku Shangaan] melakukannya karena melihat perilaku gajah," ujar Hunter.
Ragam dokter
Menurut Mark Bowler dari San Diego Zoo Global Institute for Conservation Research, simpanse menggunakan ragam pengobatan dari tumbuhan. Termasuk beberapa tumbuhan yang berdampak secara fisik, bukannya medis.
"Mereka menelan segumpal daun berbulu, yang nampaknya secara fisik 'menyikat' parasit tertentu dalam perut," ujar Bowler yang menambahkan ini sudah diuji coba pada beberapa simpanse di Kebun Binatang San Diego.
Mengurap zat tertentu ke kulit juga bisa sebagai bentuk pertahanan diri. Tupai tanah misalnya, memakan kulit ular derik kemudian menjilati bulunya sendiri. Trik ini ini digunakan untuk menghalangi predator tertentu.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR