Setelah melakukan sosialisasi dan perkenalan kepada siswa-siswi sekolah menengah atas dan kejuruan di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada pekan lalu, Toyota Eco Youth menggelar kegiatan serupa untuk para pelajar di area Makassar dan sekitarnya. Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini terpilih menjadi lokasi pertama kegiatan sosialisasi kompetisi yang berupaya menawarkan solusi atas masalah yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Lebih dari seratus pelajar Makassar yang berasal dari tiga puluh sekolah menengah atas dan kejuruan telah siap mendengarkan penjelasan panitia kompetisi yang datang dari Jakarta. Mereka datang yang berkelompok turut didampingi oleh guru pembimbing dari sekolah.
Rencananya, para pelajar akan mendengarkan penjelasan dari Admal Syayid dari Toyota Indonesia dan pihak NV Hadji Kalla mengenai sejarah dan aturan main kompetisi yang menarik ini. Sementara itu, Bayu Dwi dari National Geographic Indonesia menjelaskan dan membimbing para pelajar untuk memetakan masalah, membantu menyusun rencana ide demi menawarkan solusi terhadap masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah.
Menurut Admal Syayid, Makassar memang menjadi lokasi kedua setelah Jakarta—melalui kegiatan Hai Day 2013—lantaran kota ini selalu mengirimkan wakil peserta untuk mengikuti kompetisi Eco Youth. Pada tahun lalu, SMA 21 Makassar berhasil terpilih menjadi salah satu pemenang. Tentu, hal ini membuat kebanggaan bagi para pelajar Makassar. "Setelah Makassar, kami akan melakukan kegiatan sosialisasi ini ketiga kota lainnya, yaitu Yogyakarta, Medan, dan Surabaya. lalu, kami akan kembali ke Jakarta, untuk kembali melakukan sosialisasi," tutur Admal.
Dengan menggandeng National Geographic Indonesia dan HAI (majalah remaja pria Indonesia), Toyota Indonesia kembali menggelar Toyota Eco Youth yang kedelapan. Kompetisi yang digelar secara simultan ini, secara resmi dibuka bagi para pelajar sekolah menengah atas dan kejuruan di Indonesia. Puncak kompetisi akan berujung dengan malam penganugerahan bagi para pemenang pada April 2014.
Toyota Eco Youth memang ditujukan untuk membangun cara pandang generasi muda Indonesia (khususnya para pelajar sekolah menengah atas dan kejuruan atau sederajat) dan memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas lingkungan sekolah serta komunitas sekitarnya. Toyota telah mengadakan kompetisi ini sejak 2005 yang telah melibatkan 85 sekolah menengah atas dan kejuruan di seluruh Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, Toyota Eco Youth telah menyebarluaskan kampanye atau penyadaran dari peningkatan lingkungan dasar melalui sekolah menengah atas dan kejuruan atau sederajat. Pada akhirnya, para peserta Toyota Eco Youth mampu meningkatkan kualitas lingkungan sekolah melalui inisiatif serta langkah hijau.
Pada 2013, kompetisi Toyota Eco Youth dengan konsep yang baru. Melalui konsep yang disebut Green GEOneration, para peserta diharapkan mampu mengembangkan kepedulian dan inovasi ramah lingkungan yang bermanfaat bagi sekolah serta memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh komunitas yang ada di sekitarnya.
Sekolah menengah atas dan kejuruan atau sederajat diminta untuk mengenali permasalahan lingkungan yang ada di sekitar sekolah. Dari situ tim sekolah mendata dan menuliskan ide yang dapat memberikan jalan keluar atas permasalahan yang ada. Ide yang diusulkan tidak harus rumit, tetapi bisa berupa inovasi yang sederhana. Kuncinya, ide yang diusulkan tepat sasaran dan dapat diimplementasikan dengan baik dan berkelanjutan.
Proposal yang diterima oleh panitia 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013 akan diseleksi dan dipilih sebanyak 20 ide/inovasi yang dinilai layak untuk diimplementasikan. Proposal ide yang terpilih itu akan mendapatkan bantuan, berupa uang tunai untuk diwujudkan dalam tiga bulan. Pada akhirnya, hasil implementasi ide/inovasi itu akan berkompetisi untuk meraih hadiah utama dari Toyota dengan total hadiah uang tunai ratusan juta rupiah.
Dalam penyusunan proposal, 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013 membagi dua kategori: produk dan proses. Untuk proposal ide/inovasi yang bersifat produk adalah objek fisik yang dapat meningkatkan dan memiliki dampak terhadap perbaikan kualitas lingkungan sekolah dan komunitas sekitarnya. Sementara itu, kategori proses adalah aktivitas atau program yang mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan komunitas sekitarnya.
Jadi, buat pelajar sekolah menengah atas dan kejuruan Indonesia, tunggu apa lagi, ayo kita ikut 8th Toyota Eco Youth – Green GEOneration 2013.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR