“Pekerjaan saya menunjukkan dengan cukup jelas bahwa konsep kutukan mumi sudah jauh ada sebelum penemuan Tutankhamen oleh Carnarvon setelah serratus tahun kematiannya,” kata Montserrat kepada The Independent dalam sebuah wawancara beberapa tahun sebelum kematiannya sendiri.
Sementara banyak orang yang menganggap itu adalah pertunjukan panggung, banyak juga yang percaya bahwa pembukaan makam mumi asli banyak mengihlami para penulis untuk menulis tentang dendam mumi, bahkan seorang penulis kecil bernama Louisa May Alcott.
"Penelitian saya tidak hanya mengkonfirmasi bahwa, tentu saja, tidak ada konsep kutukan mumi yang berasal dari Mesir kuno, tetapi, yang lebih penting lagi, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa kutukan itu tidak berasal dari publikasi pers tahun 1923 tentang penemuan makam Tutankhamen," tegas Montserrat.
Baca Juga: Makna Simbol Tato Tertua di Dunia pada Mumi Lelaki Mesir Kuno
Lain halnya dengan Montserrat, seorang ahli Mesir Kuno di Universitas Amerika di Kairo dan penerima hibah National Geographic Society-Salima Ikram, justru percaya tentang konsep kutukan mumi yang dianggapnya sebagai sistem keamanan primitive.
Dia mengungkapkan bahwa beberapa dinding mastaba (makam non-piramida awal) di Giza dan Saqqara sebenarnya dituliskan "kutukan" yang dimaksudkan untuk menakuti mereka yang akan menodai atau merampok tempat peristirahatan kerajaan.
"Mereka cenderung mengancam para penodai dengan pembalasan ilahi oleh dewan para dewa," kata Salima. "Atau kematian yang diakibatkan oleh buaya, singa, kalajengking, atau ular."
Baca Juga: Arkeolog Italia Melakukan CT Scan terhadap Mumi Pendeta Mesir Kuno
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | national geographic,Live Science |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR