HMN bisa mendapatkan apa saja, tetapi dia tak pernah meminta uang panjar ke pembelinya. Sistemnya, apabila ada pemesan, dia akan carikan dulu hewan langkanya. Begitu sudah ada, baru dia kasih kabar.
Setelah itu, dia baru minta separuh uang dari harga untuk menebus hewan langka itu. Untuk seekor macan dahan, HMN mematok harga Rp 100 juta. Macan dahan termasuk jenis satwa dilindungi.
Sementara harga harimau sumatera bisa dua kali dari harga macan dahan. "Di Jakarta ini banyak yang pelihara macan atau harimau," kata HMN.
Untuk mengenal HMN, tak bisa sembarang orang bisa bertemu. Dia hanya bersedia bertemu atau memberi nomor handphone kepada pelanggan lama yang sudah berkali-kali bertransaksi dengannya yang dia beri nomor ponsel. Itu pun setelah disaring oleh anak buahnya berinisial ENG (29) yang menjadi perantara. ENG sudah kenal HMN sejak kecil.
Menurut Eng, HMN memiliki jaringan kuat dengan orang-orang kebun binatang. Menurut ENG pula, selama dia bekerja dengan HMN, dia sudah berkali-kali mengambil hewan langka ke KB Ragunan. Salah satunya adalah beruang madu.
"Anakan beruang madu yang kami ambil untuk dijual lagi. Pembelinya biasa dari kalangan aparat dari orang luar," kata ENG kepada Warta Kota.
Tidak hanya cuma dijual, tetapi ENG juga pernah mengambil daging beruang madu segar dari KB Ragunan. "Beruang madu dipotong di Ragunan dan saya pernah lihat sendiri. Bos di Ragunan sama orang-orang di Pasar Pramuka sudah 'cees' (cs) semua," kata ENG. Bahkan, beberapa kali ENG dan rekan-rekannya di Pasar Pramuka pernah makan daging beruang dari KB Ragunan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR