Saya begitu menikimati kunjungan ke Jepang kali ini. Bukan soal rencana menghadiri dan menyaksikan langsung pentas akbar Tokyo Motor Show 2013 saja, tapi saya berkesempatan menikmati Jepang yang sebentar lagi akan memasuki musim dingin.
Sebagai pemanasan, rekan-rekan dari Toyota Indonesia mengajak saya dan beberapa rekan untuk melakukan uji kendara Lexus GS. Mereka ingin kami mencoba purwa rupa driving support system bernama Automated Highway Driving Assistance (AHDA) yang sedang dikembangkan.
AHDÀ terbangun dari dari dua sistem besar. Yang pertama Lane Trace Control (LTC), sebuah fungsi otomatis pembaca marka jalan yang mengatur kendaraan berada dalam posisi aman tanpa keluar dari lajur seharusnya. Fungsi ini dilengkapi dengan kamera kendaraan, sensor akselerasi, serta GPS untuk komunikasi dan navigasi.
Yang kedua adalah Cooperative Adaptive Cruise Control (CACC). Sebuah intelegent transportation system yang mampu mendeteksi jarak dengan kendaraan dan objek lainnya. Sehingga pengaturan jarak antar kendaraan bisa terjaga secara stabil. Fungsi ini memungkinkan pengemudi melepaskan kaki dari pedal gas dan rem.
Untuk memudahkan, kedua fungsi tersebut terpampang dalam layar monitor di dashboard pengemudi. Terdapat indikator jarak kendaraan dengan marka jalan dan jarak dengan kendaraan di depan.
Dengan fungsi dan fitur yang dipasang di Lexus GS tersebut, di beberapa jalur test ride, pengemudi melepaskan tangan dari kemudi dan kaki dari seluruh pedal. Membiarkan sistem pintar ini mengambil alih. Seketika itu juga jantung berdebar. Karena di lajur kanan juga penuh kendaraan yang melintas. Ternyata, sangat menenangkan. Kecepatan stabil, pengendalian tetap mantap bahkan ketika di tikungan tajam sekalipun.
Tujuan pengembangan sistem pintar ini adalah untuk mengendalikan akselerasi kendaraan secara konstan sehingga tingkat konsumsi bahan bakar kendaraan akan menurun, serta membantu menurunkan tingkat kemacetan.
Nanti kabar saya selanjutnya dari Jepang.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR