Dalam menjalani proses kehamilan dan menyusui, seorang perempuan tak boleh mengabaikan kebutuhan gizi dan nutrisi. Tidak hanya zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar (makronutrien) seperti karbohidrat, protein atau lemak— kebutuhan mikronutrien seperti beragam jenis vitamin dan mineral harus tetap diperhatikan.
Sayangnya, karena dibutuhkan dalam jumlah kecil, ibu hamil kerap kali melewatkan kecukupan mikronutrien. Padahal menurut spesialis kebidanan dan kandungan Noroyono Wibowo, kendati jumlahnya sedikit, mikronutrien memiliki peran sangat penting, sama halnya dengan makronutrien.
"Mikronutrien berperan kecil namun penting, misalnya membentuk sambungan antar sel saraf sehingga informasi dan pengetahuan bisa menyebar lebih cepat. Anak dengan mikronutrien cukup memiliki daya tangkap dan keingintahuan tinggi, berbeda dengan anak yang hanya makronutriennya tercukupi," kata .
Mikronutrien yang tidak tercukupi, kata Noroyono, tidak hanya akan membuat bayi berisiko mengalami kecacatan atau lahir dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Namun bayi yang kekurangan mikronutrien, akan tumbuh menjadi anak dengan membawa kelainan dan penyakit sejak lahir (kongenital). Selain itu, ibu hamil juga berisiko mengalami gangguan kesehatan selama kehamilan yang bisa berujung pada kematian.
Untuk menghadapi kondisi ini, seorang ibu harus mengetahui seberapa besar dan jenis mikronutrien apa yang sebaiknya dikonsumsi. Selanjutnya ibu bisa mengkonsumsi jenis mikronutrien tersebut sebelum hamil. Kecukupan mikronutrien menentukan kesehatan dan kualitas hidup anak, sejak masih dalam kandungan hingga dewasa
Berikut daftar kebutuhan mikronutrien dan fungsinya:
1. Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat, kesehatan saraf, jantung dan otot. Kalsium juga dibutuhkan untuk mengembangkan irama jantung dan pembekuan darah. Kalsium dibutuhkan sebanyak 1.000 miligram per hari.
2. Asam folat
Zat ini diperlukan untuk mencegah risiko cacat saat bayi lahir, misalnya cacat tabung saraf. Asam folat juga diperlukan untuk memproduksi DNA sehingga semua gen bisa diproduksi yang menjamin kualitas hidup anak di masa memdatang. Asam folat dibutuhkan paling sedikit 600 mcg selama kehamilan.
3. Zat besi
Zat besi berperan dalam produksi hemoglobin, yang berguna untuk menangkap oksigen. Kecukupan hemoglobin menjamin oksigen tersedia dalam jumlah cukup di dalam tubuh anak. Sehingga anak bisa tumbuh sempurna tanpa merasa lekas letih dan lelah, akibat kekurangan oksigen. Zat besi juga berperan dalam membangun jaringan ikat seperti tulang dan tulang rawan, untuk memastikan kekuatan struktur tubuh. Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi tambahan 9 miligram tambahan zat besi tiap hari pada trimester kedua. Jumlah ini meningkat menjadi 13 miligram pada trimester ketiga
4. Magnesium
Magnesium pada ibu hamil sebaiknya dikonsumsi 270-300 miligram seriap harinya. Zat ini berperan dalam memperbaiki sel yang rusak, sehingga penyembuhan bisa lebih cepat. Zat ini juga berperan dalam membangun tulang dan gigi yang kuat, mengatur kadar insulin, serta gula dalam darah.
5. Fosfor
Kecukupan konsumsi fosfor akan membangun tulang dengan struktur lebih kuat. Fosfor juga mengembangkan fungsi pembekuan darah, ginjal, dan mengatur irama jantung. Fosfor dibutuhkan 600 miligram per hari pada ibu hamil.
6. Vitamin A
Vitamin ini penting untuk pembentukan mata, kulit, dan selaput lendir. Vitamin ini juga penting untuk resistensi infeksi, pertumbuhan tulang, dan metabolisme lemak. Vitamin A dibutuhkan sebanyak 800 mcg RAE (retinol activity equivalent) atau 2,565 international units (IU).
7. Vitamin B6
Vitamin ini membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Selain itu vitamin ini juga meregenerasi sel darah merah dan mengembangkan sistem otak dan saraf. Vitamin ini dibutuhkan sebanyak 1,7-1,9 miligram per hari.
8. Vitamin C, D, dan Zinc
Vitamin C penting untuk perbaikan jaringan dan produksi kolagen, yang merupakan komponen tulang rawan, tendon, tulang, dan kulit sebanyak 85 miligram. Untuk vitamin D dibutuhkan sebanyak 5 mcg atau 200 IU yang berguna dalam membantu membentuk tulang dan gigi. Sedangkan zinc dibutuhkan sebanyak 10,5 miligram, untuk pertumbuhan sel dan pembentukan DNA.
"Jangan lupakan tembaga untuk pembentukan jantung, tulang, sistem saraf, arteri, dan pembuluh darah. Ibu harus memperhatikan pola makan setiap saat. Ingat kesehatan ibu menentukan kesehatan janin," kata Noroyono.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR