Pemerintah Kota Bandung mendorong kehadiran rumah-rumah hotel di Kampung Wisata di Kota Kembang dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Kampung wisata saat ini sudah beberapa berdiri di Kota Bandung, gang-gang disulap jadi kawasan kampung wisata. Ke depan kami mendorong hadirnya rumah-rumah hotel di pemukiman warga sebagai alternatif tempat menginap wisatawan," kata Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) Fiki Satari di Bandung, Jumat (22/11).
Fiki menyebutkan, konsep rumah hotel itu sangat memungkinkan di Kota Bandung, sehingga dengan sentuhan dan sinergitas kampung kreatif bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
Dengan adanya rumah hotel, kata dia maka memungkinkan wisatawan menginap di rumah-rumah penduduk di kampung kreatif, lebih dekat dengan obyek wisata dan menikmati suasana kampung dengan berbaur dengan masyarakat setempat.
"Saat ini sudah ada beberapa kampung kreatif di Kota Bandung, bahkan beberapa diantaranya menggelar festival untuk mengangkat keunggulan dan produk lokal daerah itu. Itu jelas daya tarik wisata yang sangat potensial," kata Fiki.
Salah satu contohnya Festival Kampung Pasundan, yang berlokasi 100 meter dari Alun-Alun Kota Bandung. Dengan keunggulan lokalnya, Kampung Pasundan menjadi daya tarik baik kuliner, fashion, kerajinan serta seni budaya setempat.
"Jadi nantinya, wisatawan tidak hanya menginap di hotel tapi bisa menginap di rumah warga di kampung wisata, dengan demikian perekonomian masyarakat akan terangkat," katanya.
BCCF terus mendorong lahirnya kampung-kampung kreatif lainnya untuk memunculkan daya tarik dan keunggulan masing-masing sehingga menjadi sesuatu yang khas.
Fiki mencontohkan Dago Pojok dan Pasundan merupakan kampung yang dipastikan pas untuk konsep rumah hotel, di mana wisatawan akan mendapat suguhan khas di sana, atau lokasinya yang berdekatan dengan kompleks perhotelan.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR