"Penelitian ini menemukan bahwa mesin bumi sebenarnya mengubah karbon organik menjadi berlian ratusan kilometer di bawah permukaannya," ujar Doucet, seperti dilansir Science Alert.
"Batuan yang menggelembung dari mantel bumi yang lebih dalam, yang disebut bulu mantel, kemudian membawa berlian kembali ke permukaan bumi melalui letusan gunung berapi untuk dinikmati manusia sebagai batu permata yang dicari-cari."
Kembali ke litosfer, beberapa berlian dalam ini menjadi inti yang terbungkus kerak berlian anorganik, yang isotopnya cocok dengan berlian dari litosfer. Ini menjelaskan mengapa komposisi δ13C dari berlian kontinental super dalam sangatlah bervariasi.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Kuadriliun Ton Berlian di Bawah Permukaan Bumi
Laporan penelitian baru yang telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports ini bukanlah akhir dari cerita mengenai berlian kontintenal super dalam. Para ilmuwan masih penasaran mengapa berlian dalam dan langka yang ditemukan lebih dalam dari litosfer itu menggunakan karbon organik daur ulang tersebut.
"Ini mungkin ada hubungannya dengan lingkungan fisik-kimia di sana", tutur Zheng-Xiang Li, ahli geologi dari Curtin University.
"Tidak jarang penemuan ilmiah baru menimbulkan lebih banyak pertanyaan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut," ucapnya.
Baca Juga: Berlian Terbesar Ketiga di Dunia Baru-Baru Ini Ditemukan di Afrika
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR