Melansir dari Mirror, arkeolog Niklas Eriksson dari Universitas Stockholm, menuturkan bahwa identitas dari kapal terungkap dari ukiran yang terdapat pada transom.
“Fragmen dengan motif seperti itu telah ditemukan sebelumnya, tetapi sekarang setelah kami memiliki seluruh komposisi, kami dapat mengidentifikasi kapal dengan cara yang sama, seperti yang dilakukan orang pada abad ke-17,” ujar Niklas Eriksson kepada Mirror.
“Kapal itu bernama Swan dan dibangun pada tahun 1636. Pemeriksaan lebih dekat dari transom kemungkinan besar akan mengungkapkan lambang untuk pelabuhan asal kapal juga,” lanjutnya.
Jouni Polkko dari tim Badewanne mengaku pada saat itu didirnya sangat berkonsentrasi pada kamera. Sehingga dirinya tidak langsung melihat ukiran angka yang terekspose secara akurat. Seorang arkeolog dari Badan Warisan Budaya Belanda, Martijn Manders menuturkan kalau temuan baru ini memungkinkan peneliti mengetahui nama-nama kru kapal.
Baca Juga: Temuan Peti Harta Karun Kapal Rempah VOC yang Berlayar ke Batavia 1740
“Temuan baru ini merupakan titik awal yang baik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Bahkan, kami mungkin dapat mengidentifikasi orang-orang di dalamnya. Selain itu, temuan ini juga membantu kami mempelajari lebih lanjut tentang Fluyt, kapal sederhana dan umum yang tepat di awal globalisasi,” kata Martijn Manders.
Lebih lanjut, Martijn Manders menuturkan kalau kapal dagang ini menggambarkan pembangunan kapal khas Belanda, serta melambangkan perdagangan via laut yang berkembang saat itu. Kapal ini memiliki tiga tiang dengan desain lambung kapal yang luas.
Kapal tidak memuat senjata dan memiliki tali-temali yang dirancang sedemikian rupa sehingga tidak perlu banyak awak kapal untuk mengangkat maupun menyesuaikan layar. Maka dari itu, kapal ini memiliki lebih banyak ruang dan mengurangi biaya.
Baca Juga: Kisah Paket yang Tak Sampai: Tenggelamnya Gerbang Kota Batavia
Selain itu, draft kapal yang rendah memungkinkan kapal untuk mengakses pelabuhan atau sungai yang tidak bisa dilakukan oleh kapal lain. Beberapa faktor seperti tingkat salinitias yang rendah, gelap dan suhu rendah sepanjang tahun membuat bangkai kapal ini bisa cukup terpelihara dengan baik. Hanya saja, penyebab tenggelamnya kapal belum diketahui.
Sementara itu jika membahas dari sisi sejarah, kapal ini berlayar dan melayani Kerajaan Belanda. Dikutip dari Ancient Origins, pada pertengahan abad ke-17 kapal-kapal Belanda mengangkut sekitar setengah dari semua produk dan barang-barang Eropa. Kapal ini berfungsi pada masa yang disebut dengan Zaman Keemasan Belanda, kekuatan maritim bangsa itupun bertahan hingga akhir abad ke-17.
Kepada Dutch News, Martijn Manders mengatakan bahwa tim peneliti turut mengundang detektif amatir yang tertarik dengan sejarah maritim. Gunanya untuk bergabung dan mencari lebih banyak petunjuk.
Baca Juga: Kisah Tragis Zaman VOC: Bangkai Kapal Batavia dan Kekejian Perompak
Source | : | ancient origins,dutchnews.nl,mirror.co.uk |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR