Nationalgeographic.co.id-Paus pembunuh adalah anggota dengan tubuh terbesar di keluarga lumba-lumba, dan mungkin yang paling menakutkan — setidaknya untuk para anjing laut, singa laut, atau paus. Predator bergigi ini berburu secara berkelompok, tidak seperti serigala laut yang licin, mereka juga dikenal mampu mengalahkan mangsa yang lebih besar dari ukuran mereka sendiri.
Paus pembunuh, juga dikenal sebagai orca (Orcinusorca), jarang berinteraksi dengan manusia. Namun orang kadang-kadang cukup beruntung untuk menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri makhluk-makhluk ini saat mereka berburu. Berikut adalah lima kisah paus pembunuh “whale tales of death among the waves”.
Baca Juga: Geoglif Paus Pembunuh Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gurun Peru
Pembunuh Para Paus
Pada bulan Maret 2021, para pengamat paus di lepas pantai Australia menyaksikan perburuan yang brutal dan sistematis ketika sebanyak 70 orca membunuh dan memakan seekor paus biru.
Paus, baik paus biru remaja (Balaenoptera musculus) atau paus biru kerdil (Orca balaenoptera musculus brevicauda), besarnya kira-kira dua kali dari besar paus pembunuh, tetapi tidak memiliki peluang. Selama berjam-jam, banyak kawanan orca menyerbu dan mendorong paus-paus itu. Orca bekerja sama untuk menciptakan gelombang-gelombang besar yang kacau dengan tubuh mereka, kemudian mengelilingi paus biru, menggigit rahang dan mulutnya.
“Paus biru bertarung dengan gagah berani,” menurut ahli biologi kelautan Kristy Brown dari Naturaliste Charters di Australia barat. “Tetapi mereka kalah nyali,” lanjutnya.
"Gelembung darah naik ke permukaan seperti balon merah yang meledak," tulis Brown. Yang tersisa hanyalah membagi rata hasil buruan.
Penyiksa Penyu
Paus pembunuh terkadang tampak bermain-main dengan makanannya, seperti kucing yang penasaran. Namun pada September 2018, Nicolás Dávalos, seorang fotografer dan mahasiswa biologi kelautan di Ekuador, sedang menyelam di dekat Kepulauan Galápagos ketika dia mengabadikan sesuatu di kameranya yang belum pernah ia sebelumnya.
Sekelompok paus pembunuh menyiksa penyu, memutar-mutar makhluk malang itu, menerkam mereka dan berenang bersama mereka, "seperti melihat anjing yang sedang bermain dengan tulang," kata Dávalos.
"Paus pembunuh kadang-kadang akan bermain dengan mangsa potensial selama setengah jam atau lebih, dan kemudian pergi begitu saja, membiarkan korbannya tidak terluka," Robert Pitman, ahli ekologi laut di Southeast Fisheries Science Center, National Oceanic and Atmospheric Administration, mengatakan kepada National Geographic. "Di lain waktu, mereka akan mengejar mangsa dan membunuhnya tetapi tidak memakannya. sama seperti seekor kucing dengan perilaku itu - kurasa mereka tidak bisa menahan keinginan."
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR