Mars One, sebuah organisasi asal Jerman punya ide gila. Mereka ingin menempatkan sebuah koloni manusia di Mars, merekam kehidupan mereka di sana, kemudian menyajikannya dalam bentuk reality show di televisi.
Belum lama ini, mereka menyatakan akan meluncurkan replika robot Mars milik NASA, Phoenix, pada 2018. Meski belum jelas betul dari mana mereka bakal mendanai proyek ini--informasi di website mereka menyatakan, dana juga akan diperoleh melalui program crowdfunding (donasi umum)--ambisi ini bisa menjadi upaya pertama pihak partikelir untuk mencapai Mars.
Wahana pendarat Phoenix ini bakal menjadi bagian dari misi awal untuk membuat fondasi bagi koloni Mars, yang direncanakan tiba pada 2025. Ini merupakan pemunduran jadwal mereka yang pertama. Sebelumnya, Mars One merencanakan akan meluncurkan misi robotik pada 2016, dan mendaratkan manusia pada 2023.
Pada 10 Desember 2013, CEO Mars One, Bas Lansdorp menyatakan bahwa organisasinya telah menjalin kerja sama dengan veteran pesawat ulang-alik, Lockheed Martin--yang merancang Phoenix asli buat NASA--untuk membuat replika Phoenix. Namun, dengan beberapa modifikasi.
Phoenix asli, yang mendarat di Mars pada 2008, menggunakan lengan robotik untuk menyerok dan menganalisis tanah. Sementara versi Mars One akan berupaya mengekstrak air dari permukaan dan menguji panel-panel surya yang fleksibel.
Dalam rencananya, Mars One juga akan membuat satelit komunikasi--bakal dibikin oleh perusahaan Inggris Surrey Satellite Technology--yang akan digunakan untuk menyiarkan video secara live dari permukaan Mars.
Phoenix versi NASA memakan biaya 475 juta dolar (sekitar Rp5,8 triliun). Sementara, Phoenix ala Mars One belum memiliki angka pasti berapa dana yang bakal mereka butuhkan untuk misi ini.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR