Sebuah portal berita yang berbasis di Inggris, Daily Mail,menyebut kebun binatang di Surabaya sebagai yang terkejam di dunia. Dalam berita utamadi portalnya, Daily Mail membeberkan hasil penelusuran seorang pria asal Sydney, Australia, Richard Shears, ke kebun binatang tersebut.
Dalam penelusurannya, Richard mendapati gajah-gajah muda dirantai di tiga kakinya sehingga mereka tidak bisa bergerak ke depan dan belakang. Setiap hari, para gajah itu dirantai. Rantai baru dibuka jika kebun binatang itu ditutup. Pengelola kebun binatang hanya mementingkan uang daripada memperlakukan gajah dengan baik.
Fenomena lain yang menyedihkan adalah saat dia melihat 150 burung pelikan dijejalkan dalam satu kandang dan berbagi air dalam kolam yang kecil secara berdesak-desakan. Untuk mengepakkan sayap pun, burung-burung itu tampaknya akan kesulitan.
Richard hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kondisi itu. Menurutnya, burung pelikan tidak perlu diperlakukan seperti itu karena mereka tidak berbahaya. Saran itu, kata Richard, sempat disampaikan ke para penjaga kebun binatang. Namun, jawaban mereka hanya mengangkat bahu.
Salah seorang mantan pengurus kebun binatang Surabaya, Tonny Sumampouw, menyebutkan bahwa selama 3 bulan terakhir, sebanyak 50 hewan mati di kebun binatang ini. Para penjaga lebih mementingkan berjualan makanan dan minuman kepada pengunjung daripada merawat hewan-hewan di kebun binatang ini.
Kebun binatang Surabaya dibuka saat pemerintahan dipegang penjajah Belanda pada tahun 1916. Selanjutnya, tidak ada perbaikan berarti, dan malah memperbanyak hewan sehingga membuat kebun binatang ini sesak.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR