Sebuah kapal ekspedisi yang terperangkap di es Antartika setelah lebih dari sepekan, akhirnya dapat mulai diselamatkan pada Kamis (2/1). Kapal Rusia MV Akademik Shokalskiy, sejak Malam Natal, 24 Desember lalu, terjebak di dalam lapisan es.
Penyelamatan 52 orang penumpang kapal laut itu, yang ialah sebagian besar peneliti dan wisatawan, dilakukan dengan helikopter yang "meraup" para penumpang dalam kelompok-kelompok (per kelompok) dan menerbangkan mereka ke kapal terdekat.
Rencana mula-mula helikopter akan mengangkut mereka ke kapal penghancur es Cina Snow Dragon, kemudian diangkut perahu tongkang menuju kapal penyelamat Australia. Tapi lautan es menyulitkan tongkang mencapai Snow Dragon, sehingga di menit-menit akhir mereka jadi diterbangkan ke sebungkah es di samping kapal pemecah es Aurora Australis. Setelah itu baru mereka dibawa naik kapal kecil ke kapal Australia.
Kelompok perdana sudah tiba di Aurora pada Kamis siang. Operasi pengambilan penumpang oleh helikopter berlangsung lusinan kali, dan diperkirakan makan waktu kurang lebih lima jam. Sementara ada 22 awak kapal yang akan tinggal dengan kapal mereka terkepung oleh es, tapi tidak berbahaya.
Posisi kapal terperangkap di sekitar 2.700 kilometer selatan Hobart, Negara Bagian Tasmania, Australia. Dilaporkan bahwa kapal tidak dalam bahaya tenggelam, persediaan makanan di atas kapal pun mencukupi untuk beberapa minggu. Namun kondisi kapal ini memang lumpuh, atau tidak bisa bergerak sama sekali.
Kepada Associated Press, pemimpin grup ekspedisi ini, Chris Turney, berkata bahwa semua orang merasa cukup lega dan senang bisa pulang kembali ke rumah. Ia menyampaikan itu dari telepon satelit dalam kapal.
Tim peneliti sedang melakukan penjelajahan dalam rangka napak tilas perjalanan Antartika Douglas Mawson 1911-1913. Turney mengaku, ia masih berharap dapat melanjutkan misi ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR