Lumba-lumba punya sekian kemiripan dengan manusia, mulai kecerdasan, humor, kecemburuan, hingga kemampuan berbahasa. Namun, siapa yang tahu lumba-lumba juga sama dengan manusia karena suka mengonsumsi senyawa yang punya efek mirip narkotika?
Program BBC1 bertajuk Dolphin: Spy in the Pod yang akan ditayangkan Kamis (2/1/) lalu mengungkap bagaimana mamalia tersebut "ngobat". Rekaman lumba-lumba "ngobat" dibuat oleh pembuat film tentang alam liar, John Downer.
Dalam rekaman BBC, lumba-lumba "ngobat" dengan memanfaatkan racun dari puffer fish. Puffer fish diketahui melepaskan senyawa racun jika sedang dalam kondisi terancam. Senyawa racun inilah yang dimanfaatkan lumba-lumba untuk "fly".
Lumba-lumba tampak berenang di sekitar puffer fish. Kemudian, ia menyentuhkan moncongnya ke tubuh puffer fish dan setelah berenang beberapa lama, satwa itu tampak mengambang di bawah permukaan.
Perilaku lumba-lumba berenang di sekitar puffer fish bisa berlangsung selama 20 - 30 menit. Lumba-lumba memainkan puffer fish dengan lembut, tidak tampak seperti mamalia besar yang akan memangsanya.
Pakar hewan Rob Pilley menuturkan, perilaku lumba-lumba itu baru dijumpai pertama kali. "Kami melihat lumba-lumba memegang puffer fish dengan glove, sangat lembut seakan mau menyusuinya, bukan untuk menyakiti atau membunuh," katanya seperti dikutip Daily Mail.
Selain pada lumba-lumba, perilaku mabuk atau sengaja ingin mengalami kondisi "trance" juga dilakukan oleh simpanse dan beberapa mamalia lain. Film ini menunjukkan betapa perilaku itu tidak spesial milik manusia.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR