Banyak karyawan yang mendapatkan libur atau mengambil cuti pada Senin (13/1) yang dianggap hari kejepit. Namun, banyak pula yang masih harus tetap menunaikan kewajiban kerja seperti biasa.
Bagi yang masih harus bekerja, prakiraan cuaca mungkin berguna. Minggu (12/1), sejumlah wilayah duguyur hujan seharian. Bila Senin ternyata masih ada potensi hujan, tentu yang wajib bekerja mesti waspada.
Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Edvin Aldrian, mengungkapkan bahwa hujan yang mengguyur sejumlah wilayah pada Minggu terkait dengan pecahnya pusat tekanan rendah di barat daya Jawa.
Sebelumnya, pusaran pusat tekanan rendah tersebut menarik uap air yang terbentuk sehingga wilayah seperti Jawa relatif kering. Karena pecahnya pusaran itu, tak ada yang menarik uap air sehingga hujan maksimum.
Dihubungi Minggu, dan ditanya tentang kemungkinan pengaruh pecahnya pusaran Sabtu, Edvin mengatakan, "Kemungkinan pengaruhnya masih terasa karena energinya masih besar."
Edvin mengungkapkan, saat ini pusaran tekanan rendah juga terdapat di wilayah selatan Nusa Tenggara Barat dan diprakirakan akan tumbuh menjadi siklon. "Kalau siklon di NTB ini jadi (terbentuk), baru ada faktor penarik lain sehingga energi terbagi," jelas Edvin.
Dampak pengaruh pecahnya pusaran masih akan terasa di sejumlah wilayah, termasuk kawasan tersibuk seperti Jabodetabek serta daerah lain di Jawa bagian barat. Kemungkinan, jika siklon di NTB terbentuk, curah hujan bisa berkurang.
Menurut prakiraan terakhir BMKG pada Minggu pukul 17.34 WIB, wilayah Jabodetabek masih berpotensi untuk mengalami hujan ringan hingga lebat sepanjang Senin. Bogor diprakirakan mengalami hujan lebat pada Senin pagi.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan BMKG terakhir pada Minggu pukul 21.20 WIB, secara umum wilayah Indonesia akan mengalami hujan ringan hingga sedang, kecuali Banda Aceh yang mungkin hanya akan berawan.
Bagi yang pada hari Senin "kejepit" tetap bekerja, persiapan perjalanan dan kewaspadaan saat berkendara mutlak diperlukan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR