Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan pihaknya tidak memiliki keberatan terkait masalah lingkungan dalam usul proyek pembangunan jalur pipa minyak Keystone XL dari Kanada ke Amerika, proyek yang menuai kontroversi di dalam negeri.
Laporan yang dirilis pada Jumat (31/1) itu menyebutkan tidak ada dampak lingkungan besar terkait rencana pembangunan jaringan pipa minyak tersebut. Pembangunan pipa Keystone, bernilai US$5 miliar, merupakan jalur pasokan minyak mentah sepanjang 1.900 kilometer dari provinsi Alberta di Kanada ke negara bagian Nebraska di Amerika.
Jalur Keystone akan melengkapi jaringan pasokan yang membentang dari ladang minyak Kanada ke Teluk Meksiko dan pantai Texas.
Juru bicara Gedung Putih Jumat malam mengatakan "keputusan apakah proyek tersebut sesuai kepentingan nasional atau tidak akan diambil hanya setelah melalui pertimbangan secara hati-hati" berdasarkan laporan terkait lingkungan dan berbagai pendapat lain, yang akan dikumpulkan dari masyarakat dan departemen pemerintah.
Persetujuan akhir kajian dampak lingkungan juga akan diperlukan dari Menteri Luar Negeri John Kerry, yang selama menjadi senator dulu adalah pendukung kuat langkah-langkah untuk melindungi lingkungan.
Enam bulan lalu, Presiden Barack Obama mengatakan, ia hanya akan menyetujui proyek pipa Keystone berjalan jika "tidak memperburuk masalah iklim secara signifikan." Menurut pengamat, laporan Departemen Luar Negeri itu tampaknya membuka jalan bagi Obama untuk menyetujui proyek itu, tetapi diperkirakan ada kampanye lobi yang kuat dari pendukung dan penentang proyek untuk memengaruhi presiden.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR