Fotografi bukan hanya dominasi kaum jurnalis foto. Bukan juga mereka yang memang berprofesi sebagai fotografer. Kini, fotografi sudah menjadi kegiatan yang bisa dilakukan oleh banyak orang, baik sebagai hobi atau penunjang gaya hidup.
Booming fotografi di berbagai kalangan ini menjadi lahan empuk bagi beberapa usaha turunannya. Sebut saja, usaha pembuatan tas kamera. Maklum, berbeda dengan tas biasa, tas kamera dibuat dengan desain khusus untuk menyimpan kamera dan lensa supaya aman dari benturan dan gesekan benda-benda di sekelilingnya.
Salah satu pemain yang menikmati legitnya bisnis pembuatan tas kamera ini adalah Sandi Rosandi. Melihat perkembangan dunia fotografi, dia mengalihkan usaha konveksinya dengan memproduksi tas kamera pada 2008. "Saat itu, saya melihat anak-anak SMP sudah doyan fotografi. Dalam komunitas, mereka banyak melakukan pemotretan di tengah kota," kata dia.
Lantas, Sandi yang mulanya memproduksi baju dan tas biasa, membuat tas kamera. Apalagi, dalam pengamatannya, belum banyak pemain lokal yang membuat tas
khusus kamera.
Saat awal merintis, pemilik Eibag ini hanya membuat 20 tas hingga 30 tas dalam satu bulan. Tak disangka, permintaan tas kamera terus meningkat seiring bertambahnya penggemar fotografi. Kini, Eibag menjual hingga 500 tas per bulan.
Lain lagi dengan cerita Robby Kurniawan, pemilik L9bag. Robby yang juga memiliki hobi fotografi melirik pembuatan tas lantaran konveksi berbahan jins miliknya bangkrut. "Saya berpikir, kenapa tidak mencoba membuat tas kamera untuk membangkitkan usaha konveksi ini," cetus dia.
Awalnya, dia membuat tas kamera untuk komunitasnya sendiri, sebelum menawarkan produknya melalui jejaring sosial. Ternyata, peminat tas kamera cukup banyak. Ini terlihat dari respon yang diberikan lewat jejaring sosial. "Saya pasang hari itu, malam hari, banyak yang pesan," kata Robby.
Potensi bisnis tas kamera ini masih cukup besar lantaran pemilik kamera digital terus berkembang. Harga kamera DLSR (digital single lens reflex) yang makin terjangkau dan mudah didapat, mendorong banyak orang ingin memilikinya.
Kondisi inilah yang mengembangkan pasar tas kamera. Belum lagi, jika pemilik ingin membeli lebih dari satu tas kamera, karena mencari model yang berbeda. Maklum, saat pemotretan, mereka juga acap harus menyesuaikan jenis tas yang dibawa dengan kondisi di lapangan.
Dari situlah, berkembang beberapa tipe dan model tas kamera. Sandi, misalnya, menyediakan tiga tipe tas kamera. Yakni, tas berukuran kecil untuk kamera single. Lalu, tas untuk dua kamera dan dan tas untuk full perlengkapan, yakni mulai dari lensa sampai tripod. Dari masing-masing tipe, Eibag juga menyediakan model-model yang menarik.
Sandi membanderol harga tas kamera ini mulai dari Rp 155.000 hingga Rp 405.000 per tas. Dengan penjualan hingga 500 tas saban bulan, dia pun bisa meraup omzet hingga Rp 150 juta.
Untuk menciptakan karakter yang berbeda dari tas kamera yang sudah beredar di pasar, khususnya buatan lokal, Robby mengembangkan tas kamera dengan konsep fashionable camera bag. Ia pun mengangkat tema-tema khusus pada periode tertentu, seperti vintage ataupun adventure pada produk terbarunya.
Berbalut desain yang menarik, Robby memang tak hanya mengedepankan tas kamera dari fungsinya saja. Apalagi, dia telah lama bergelut di dunia fotografi. "Hampir 15 tahun saya di dunia fotografi. Jadi, saya paham produk seperti apa yang dibutuhkan oleh pecinta fotografi," tukas dia.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR