Kualitas dan kuantitas sperma ditentukan oleh bagaimana proses pembentukan sperma terjadi pada diri seorang pria. Faktor hormon testosteron jelas memegang peranan sangat penting. Fungsi hormon ini bisa terganggu karena beberapa faktor, salah satunya kelelahan.
Selain faktor hormon, hal lain yang memengaruhi produksi sperma di antaranya infeksi di organ kelamin, nutrisi, dan stres yang berkepanjangan. Stres dapat berupa stres fisik atau psikis. Karena stres makan produksi hormon menjadi terganggu dan tidak optimal berfungsi pada proses pembentukan sperma.
Menurut Wimpie Pangkahila, Ketua Umum Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), kelelahan yang berlebihan dapat menghambat berbagai fungsi organ tubuh, termasuk fungsi hormon dan metabolisme tubuh. Kalau kelelahan sampai mengganggu, mungkin saja kemudian menghambat produksi sperma sehingga menjadi tidak normal.
Karena itu, agar kondisi tubuh berfungsi normal dan optimal, diperlukan gaya hidup yang sehat. Dalam kaitan dengan kelelahan, mestinya kelelahan yang berlebihan harus dihindari.
Harus ada keseimbangan antara kesibukan dan istirahat. Gaya hidup yang lain meliputi cukup nutrisi, hindari bahan yang bersifat racun bagi tubuh, dan dapatkan pengobatan bila memang tubuh memerlukan.
Tetapi untuk memastikan bagaimana keadaan kesuburan seorang pria, perlu dilakukan pemeriksaan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR