Perjalanan panjang Avanzanation Journey 2014 yang dimulai dari Banda Aceh dan Sabang melahirkan nostalgia tersendiri bagi saya. Empat tahun lalu, National Geographic Traveler menggelar ekspedisi Wisata Lintas Barat (WLBS) bersama PT Toyota Astra Motor (TAM), juga dengan titik awal Banda Aceh. Berikut beberapa preparasi sebelum keberangkatan dan dapat diaplikasikan untuk perjalanan Anda semua.
Cermati mobil yang akan digunakan. Apakah tipe family car seperti Toyota Avanza atau double cabin seperti dahulu saya pilih bersama Team Bravo WLBS. Bila kendaraan memiliki bak terbuka seperti ini, perlu digunakan tonneau cover atau penutup khusus dari bahan fiberglass diperkuat polymer atau membuat penutup sendiri dari material kedap air dilengkapi pengikat dan pengait fleksibel serta tali tambahan.
Sesudahnya, kami membawa tool-kit yang ditempatkan di lokasi paling mudah dijangkau, seperti di bawah jok penumpang bagian belakang untuk mobil double cabin atau di bagasi untuk kendaraan keluarga dan jenis lainnya. Selain itu, setiap mobil yang melakukan perjalanan jauh perlu membawa tali derek sebagai langkah preventif ketika kendaraan terjebak tanah longsor. Benda-benda lain yang wajib dibawa adalah lampu kerja untuk bantuan penerangan saat memeriksa mesin di malam hari, ban dalam, cairan penghilang kandungan air dalam bahan bakar (water remover), cairan penambal ban serta tire inflator atau peralatan penambah tekanan ban dalam ukuran mini. Lantas untuk menghadapi keterbatasan pengadaan bahan bakar di beberapa daerah terpencil, disarankan membawa jerry-can ukuran 20 liter yang diisi bahan bakar cadangan seperti solar atau bensin sesuai kebutuhan.
Selama perjalanan, hendaknya juga selalu dilakukan pengecekan tekanan angin setiap pagi sebelum berangkat dari penginapan. Di sebelah kanan pengemudi, bisa dilihat PSI tekanan ban yang diperlukan. Ban bakal berfungsi maksimal bila tekanannya dinaikkan sedikit, contohnya 42 PSI menjadi 30 PSI. Bila tekanan ban turun terus-menerus perlu dicermati karena mungkin terjadi kebocoran halus.
Saat beristirahat makan atau mengisi bahan bakar, sebaiknya Anda luangkan waktu untuk melongok kolong mobil dan meneliti kemunculan tetes air yang tidak wajar. Begitu pula dengan kondisi ban mobil. Mintalah pengemudi menginjak rem untuk melihat apakah lampu belakang masih berfungsi.
Kondensor air conditioning atau pendingin udara bisa kotor terkena lumpur. Gunakan air untuk membersihkan sekaligus untuk mempercepat pelepasan panas.
Bila mobil mengalami overheating, periksalah kondisi air radiator. Isilah radiator dengan air dan jangan ditutup sehingga tidak timbul tekanan. Lalu periksalah kipas radiator, kalau tidak berputar bukalah socket kutub positif dan negatif lalu tempelkan ke aki.
Setelah preparasi kendaraan, giliran penumpangnya. Kami berbekal bermacam permen, termasuk cokelat pahit, lalu kue kering dan air mineral. Bila masih tersedia ruangan di bagasi, silakan angkut cool-box mini.
Kebutuhan tak kalah penting adalah kotak P3K berisi obat-obatan, nomor telepon dengan provider lebih dari satu untuk kondisi darurat serta daftar alamat pompa bensin, kantor polisi, bengkel dan dealer mobil, ATM, hotel dan rumah sakit sepanjang ruas yang dipilih. Jangan lupakan pula berbekal peta manual selain menggunakan GPS yang tersedia.
Selamat bersiap-siap melakukan petualangan bermobil dan nantikan laporan petualangan kami bersama Avanzanation Journey 2014 di berbagai kota di Sumatra, Kalimantan, Bali dan Sulawesi.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | |
Editor | : | Jessi Carina |
KOMENTAR