Siap-siap, Twitter akan semakin "getol" mengintip perilaku penggunanya. Jejaring sosial 140 karakter tersebut mengatakan akan mulai mengumpulkan data tentang aplikasi apa saja yang diunduh pengguna di smartphone mereka.
Menurut Twitter, hal tersebut bertujuan untuk mempelajari perilaku penggunanya, sehingga mereka bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan berjualan iklan.
Namun, Twitter menegaskan bahwa data yang diambil adalah data tentang aplikasi apa saja yang di-install di smartphone, bukan data yang tersimpan dalam aplikasi yang ter-install.
Namun, dikutip dari Recode, Rabu (26/11), opsi tersebut bersifat opt-out, alias pengguna bisa menolak fitur tersebut jika datanya tidak ingin diintip. Twitter tidak akan mengumpulkan informasi dari penggunanya kecuali jika memang diijinkan, dengan mengaktifkan pilihan tersebut.
Iklan memang menjadi fokus Twitter untuk menghasilkan uang. Jejaring sosial itu harus bersaing dengan Facebook. Saat ini, Twitter bisa menampilkan iklan yang sesuai bagi penggunanya berdasar pada hal apa yang sering dicuitkan pengguna dan siapa yang mereka ikuti (follow).
Informasi tersebut masih terbatas, berbeda dengan informasi yang dimiliki oleh Facebook tentang penggunanya yang lebih besar, sehingga Facebook bisa menargetkan audiens dengan iklan yang lebih tepat dan bervariasi.
Baca: Kekhawatiran Mengenai Privasi di Internet
Iklan memang menjadi fokus Twitter untuk menghasilkan uang.
Twitter bukan satu-satunya jejaring sosial yang melacak aplikasi dalam smartphone penggunanya, Facebook pun demikian. Facebook bisa melacak aplikasi apa saja yang dipakai pengguna di smartphone mereka melalui Facebook SDK.
Tujuannya sama, untuk menyampaikan iklan kepada target yang tepat. Selain itu, WhatsApp yang kini merupakan bagian dari Facebook, juga dikabarkan akan bisa melacak aplikasi apa saja yang dijalankan oleh penggunanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR