Jumlah penumpang kereta komuter Jabodetabek menembus 613.000 penumpang, hari Senin (17/02), sekaligus mencetak rekor baru, kata pejabat PT KCJ Komuter. Sekretaris Perusahaan KCJ Makmur Sahera mengatakan angka ini merupakan lompatan dari rata-rata 130 ribuan penumpang pada lima tahun lalu saat dimulainya perbaikan besar-besaran layanan kereta komuter.
"Terjadi peningkatan yang sangat signifikan," kata Makmur saat menemui kelompok pengguna jasa Komuter di Kantor PT KCJ, Stasiun Juanda, Jakarta.
Sistem operasi kereta yang mulanya berskema operasi tunggal yang diubah menjadi loop line diklaim Makmur berhasil mendongkrak kinerja dari hanya 377 perjalanan pada 2008, menjadi 560 perjalanan saat ini. Total armada juga naik pesat, dari 488 gerbong pada lima tahun lalu.
"Sekarang kami punya 664 armada dengan harapan bisa mengangkut ratusan ribu penumpang setiap hari", tambah Makmur.
Direksi PT KAI melakukan sejumlah pembenahan mendasar termasuk dengan mengubah wajah berbagai stasiun hingga nampak jauh membaik dengan menggusur pedagang dan penghuni yang selama ini dianggap membuat suasana stasiun tampak kumuh. Dengan subsidi pemerintah, tiket komuter dibuat berharga sangat murah hingga hampir setara dengan harga tiket kereta ekonomi yang telah dihapuskan. Animo menumpang kereta komuter juga makin tinggi di tengah makin buruknya transportasi darat lewat jalan raya dari dan ke Jakarta.
Namun layanan komuter kemudian menjadi bulan-bulanan keluhan karena makin hari makin parah.
Catatan resmi pengelola kereta Komuter sendiri menyebut sepanjang 2013 terdapat antara 300-800 keluhan resmi tiap bulan. Keluhan memuncak pada musim hujan yang baru lewat ditandai dengan jadwal kereta yang sangat rentan kacau akibat cuaca buruk.
Hampir setiap hari muncul laporan insiden kereta mogok, kereta tanpa pendingin ruang, kereta penuh-sesak hingga penumpang pingsan.
Keterlambatan dari jadwal kereta juga menjadi salah satu sasaran keluhan utama para pengguna.
"Apa sampai kiamat kami harus tunggu Komuter terus-menerus menghadapi masalah wesel, masalah mogok dan lain-lainnya?" kata Paring Waluyo yang datang mewakili ratusan ribu pengguna Komuter.
Makmur Sahera mengakui pengelola kereta Komuter hanya bisa menjawab perbaikan sedang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam jangka panjang. "Kami tidak bisa menjamin kereta tidak akan terlambat," kata Makmur.
Untuk menambah kapasitas angkut, KCJ telah membeli ratusan gerbong kereta baru, dan tahun ini akan ditambah dengan 160 gerbong lainnya.
Namun tak serta-merta seluruh rangkaian dioperasikan karena keterbatasan pasokan listrik, infrastruktur stasiun, dan sumber daya manusia PT KAI.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR