Lantas, masker apa yang cocok, dan haruskah kita menggunakannya dua lapis?
“Saya rasa masker yang terbaik mungkin yang benar-benar Anda mau pakai,” kata Vance. "Dan itu harusnya pas di wajah Anda tanpa merasa tidak terlalu nyaman."
Vance menjelaskan, penelitian ini bukan yang pertama kalinya untuk mengetahui masker mana yang lebih baik untuk menangkal virus. Hasilnya, masker kain memberikan perlindungan yang lebih sedikit dibandingkan masker bedah, atau penggunaan dua lapis antara masker bedah bersama masker kain.
Makalah yang dikerjakan Vance dan tim menemukan, masker bedah dapat menyaring 42-88 persen partikel kecil, sedangkan kombinasinya dengan masker kain dapat efisien menyaring hampir 40 persen.
Efisiensi tinggi adalah masker KN95 dan N95 yang memiliki performa penyaringan 83-99 persen partikel kecil.
Baca Juga: WHO: Perlu Masker Kain Tiga Lapis untuk Menghalau Virus Corona
Masker kain dapat menyaring hingga 23 persen dari ukuran partikel yang berukuran 2,3 mikron yang dapat membuat virus masuk.
Sedangkan kain bandana yang biasanya menjadi masker alternatif pengendara motor besar, hanya menyaring sembilan persen saja. Lebih sedikit dari masker kain biasa yang banyak dijajakan di masa pagebluk ini.
Meski masker kain memberikan perlindungan lebih sedikit daripada kombinasi dengan masker sekali pakai, yang terpenting adalah kenyamanan, keterjangkauan, dan tujuan penggunaan oleh pemakai, papar Vanes.
Sehingga, perlu bijak untuk memilih masker yang cocok, agar tidak menimbulkan pembuangan masker yang sia-sia, apabila menggunakan yang sekali pakai.
Baca Juga: Tim MIT dan Harvard Ciptakan Masker yang Bisa Deteksi Infeksi COVID-19
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR