Sepatu menakjubkan ini diyakini berusia 2.300 tahun dan milik seorang perempuan dari bangsa Skithia. Sepatu ini menampilkan sol rumit yang terbuat dari kulit merah lembut serta desain geometris yang dijahit dengan kristal pirit dan manik-manik hitam, sebagaimana dipaparkan oleh Earthly Missions.
Manik-manik indah pada sol sepatu bot yang sekarang menjadi bagian dari koleksi State Hermitage Museum ini, memicu banyak keingintahuan dan spekulasi online.
Beberapa ahli mengajukan teori bahwa sepatu bot itu dibuat khusus untuk penguburan. Teori ini akan menjelaskan keadaan sol sepatuh yang hampir utuh total tersebut.
Yang lain berpikir bahwa sepatu itu mungkin milik seorang wanita berpangkat tinggi yang tidak akan banyak berjalan. Atau yang lain, orang-orang Skithia menghabiskan begitu banyak waktu di atas kuda, sehingga kulit sepatu mereka terhindar dari kerusakan.
Baca Juga: Mumi Dinosaurus Ditemukan, Punya Kulit dan Usus yang Masih Utuh
Menurut para sejarawan, orang-orang Skithia sering bersosialisasi di depan api sambil berlutut. Hal ini menyebabkan detail di bagian bawah sepatu mereka akan terlihat oleh orang-orang lain, dan dengan demikian bagian bahwa sepatu ini merupakan aspek penting dari pakaian seseorang.
Orang-orang Skithia kuno adalah orang-orang nomaden yang melintasi benua Eurasia. Lokasi sepatu di Pegunungan Altai adalah salah satu gundukan pemakaman utama orang-orang Skithia, di mana banyak benda dan pakaian lain ditemukan di dekat sepatu bot tersebut.
Seperti peradaban kuno lainnya, sudah menjadi kebiasaan bagi para pengembara ini untuk mengubur orang-orang mati mereka dengan barang-barang penting untuk membantu mereka melakukan perjalanan ke alam baka.
Baca Juga: Keranjang Berusia 2.400 Tahun Ditemukan di Mesir, Isinya Masih Utuh
Source | : | Earthly Mission,ZME Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR