Nationalgeographic.co.id—Kupu-kupu milkweed merupakan salah kelompok kupu-kupu dari famili Nymphalidae. Salah satu spesies yang terkenal dari famili ini adalah kupu-kupu raja (Danaus plexippus).
Ternyata, kupu-kupu milkweed memiliki perilaku yang tidak biasa. Para ahli menyaksikan kupu-kupu milkweed dewasa memakan ulat dari spesiesnya sendiri, diduga untuk mendapatkan kandungan alkaloid beracun yang ada di dalamnya.
Dilansir dari The New York Times, penulis dari studi ini mengungkapkan bahwa mereka tidak menyadari adanya catatan mengenai perilaku serupa pada kupu-kupu ataupun serangga lainnya. Meski sebelumnya kupu-kupu diamati memakan belalang yang juga mengandung alkaloid beracun, tidak ada yang pernah mendokumentasikan kupu-kupu dewasa mencuri senyawa itu dari kerabatnya sendiri.
Para ahli menyebut perilaku ini sebagai kleptopharmacophagy yakni pengambilan bahan kimia untuk konsumsi. Studi ini telah dipublikasikan pada jurnal Ecology dengan judul Kleptopharmacophagy? Milkweed butterflies sctrach and imbibe from Apocynaceace-feeding caterpillars pada 8 September 2021.
Perilaku ini diketahui pada Desember 2019, ketika Yi-Kai Tea, mahasiswa pascasarjana University of Sydney dan Australian Museum Research Institute bersama Jonathan Wei Soong, seorang naturalis dari Singapura, melakukan perjalanan ke Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Sulawesi Utara. Ada banyak jenis kupu-kupu milkweed yang ingin dilihat oleh mereka, termasuk kupu-kupu raja.
Baca Juga: Dahulu Dibenci, Kini Milkweed Dicintai Demi Populasi Kupu-kupu Monarch
Pada hari pertama, Yi-Kai Tea dan Jonathan Wei Soong mengunjungi kawasan hutan yang terletak di tepi pantai, di sana mereka melihat kupu-kupu bonanza. Ratusan kupu-kupu milkweed dari spesies yang berbeda-beda juga mereka dapati. Keduanya asyik menghabiskan waktu untuk memotret hewan ini.
Barulah pada penghujung hari, Yi-Kai Tea dan Jonathan Wei Soong menyadari ada perilaku aneh dan kejam yang tertangkap oleh kamera mereka. Setelahnya, mereka menghabiskan waktu selama dua hari di situs untuk mengabadikan perilaku itu lebih rinci.
Dalam pengamatan ini, Yi-Kai Tea dan Jonathan Wei Soong memperhatikan tujuh spesies kupu-kupu milkweed, salah satunya kupu-kupu ismare tiger. Hewan ini mencakar ulat baik yang masih hidup maupun mati dengan sangat kuat sehingga cairan dalam tubuh ulat keluar. Namun, perilaku ini tidak dapat digambarkan sebagai predator karena banyak ulat yang selamat.
Mereka juga mengamati bahwa kupu-kupu melakukan hal yang sama pada daun tanaman dengan kandungan alkaloid beracun. Saat masih menjadi ulat, kupu-kupu milkweed ini memakan daun yang sarat dengan alkaloid pirolizin supaya mereka tidak disukai oleh pemangsanya.
Selain itu, senyawa alkaloid pirolizidin ini juga penting bagi kupu-kupu milkweed jantan. Alkaloid ini adalah bahan dalam feromon kawin dan hadiah pernikahan, berbentuk gumpalan sperma dan nutrisi yang dilekatkan pejantan ke perut pasangan saat bereproduksi.
Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Bagaimana Sayap Transparan Kupu-kupu Ini Bekerja
Dilansir dari Scimex, mencakar ulat hidup sendiri seperti yang dilakukan kupu-kupu milkweed belum pernah dilaporkan sebelumnya.
“Ulat pada dasarnya adalah kantong daun maserasi, daun yang sama mengandung bahan kimia kuat yang dicari oleh kupu-kupu milkweed. Untuk kupu-kupu dewasa, mereka (ulat) mungkin hanya menjadi sumber bahan kimia alternatif untuk memberi makan,” ujar Yi-Kai Tea dalam edaran pers.
Ini adalah kali pertama perilaku kleptopharmacophagy dilaporkan terjadi pada serangga dari ordo yang sama, dalam hal ini larva spesies mereka sendiri. Namun, belum diketahui secara pasti apakah kematian dari ulat itu akibat dari cakaran.
“Meski begitu, pengamatan sederhana ini menimbulkan pertanyaan tentang ekologi kupu-kupu dan memberikan banyak peluang untuk penelitian di masa depan. Misalnya, senyawa apa yang diminati oleh kupu-kupu ini? Apakah perilaku serupa juga terjadi di belahan bumi lain?” pungkas Yi-Kai Tea.
Source | : | The New York Time,Scimex |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR