Gunung Merapi, Senin (10/3) mengeluarkan embusan setinggi 1.500 meter.
Embusan yang terjadi mulai pukul 06.54 WIB - 07.08 WIB ini diduga dipicu oleh gempa tektonik yang terjadi di Malang.
"Saya kira bukan freatik, hanya embusan saja. Terjadi sekitar pukul 06.54 WIB - 07.08 WIB pagi tadi," kata Kepala BPPTKG Subandriyo.
Subandriyo menuturkan, aktivitas embusan Gunung Merapi setinggi 1.500 meter yang terjadi pagi tadi dipicu terjadinya gempa 5,4 skala Richter, dengan kedalaman 10 kilometer, sebelah tenggara Kabupaten Malang Pukul 20.42 WIB.
"Kecil kemungkinan karena pengaruh hujan. Dugaan saya memang dipicu gempa Malang tadi malam," tegasnya.
Guncangan gempa yang berpusat di tenggara Kabupaten Malang tersebut memicu pelepasan gas di Gunung Merapi. Akibatnya, gas keluar dengan bentuk aktivitas embusan setinggi 1.500 meter.
Akibat embusan itu, beberapa daerah yang berdekatan dengan Gunung Merapi mengalami hujan abu tipis antara lain di wilayah Magelang, Klaten, dan Boyolali.
"Beberapa yang dekat dengan Merapi memang mengalami hujan abu, namun tipis," ucapnya.
Ia menuturkan, setelah embusan setinggi 1.500 meter pagi tadi, aktivitas Gunung Merapi kembali normal. Tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan. Status masih normal aktif. "Status Gunung Merapi tetap aktif normal," kata dia.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR