Sikap Malaysia memicu kecaman baru dari Cina, Senin (17/3). Terkait informasi yang bertentangan soal hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, media Pemerintah Cina serta para pengguna media sosial menyuarakan skeptisisme yang meningkat pada saat pencarian pesawat itu memasuki hari kesepuluh.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Sabtu, telah menyatakan bahwa hilangnya pesawat Malaysia Airlines itu mungkin telah "disengaja" dan bahwa pesawat itu terbang selama beberapa jam setelah meninggalkan jalur penerbangan yang semestinya.
Dalam sebuah editorial, koran China Daily mempertanyakan mengapa pengumuman Kuala Lumpur datang lebih dari seminggu setelah pesawat itu hilang dan bertanya-tanya apakah Malaysia membagi semua informasi yang telah dikumpulkannya. "Informasi kontradiktif dan sedikit demi sedikit yang disediakan Malaysia Airlines dan Pemerintah Malaysia telah membuat upaya pencarian jadi sulit dan membuat keseluruhan kejadian itu bahkan jadi lebih misterius," tulis surat kabar itu.
Sebanyak dua pertiga penumpang pesawat itu warga Cina, dan Beijing telah mengecam cara Malaysia membagi informasi, sebuah keprihatinan yang ditegaskan lagi pada Senin, saat kekhawatiran memuncak bahwa pesawat itu mungkin dibajak. "Adalah sangat penting bahwa setiap celah yang mungkin telah dimanfaatkan pembajak atau teroris diidentifikasi sesegera mungkin karena kita perlu langkah-langkah balasan untuk menutup mereka," tulis China Daily.
Yao Shujie, Ketua School of Contemporary Chinese Studies di Universitas Nottingham, menulis sebuah opini di harian Global Times yang merupakan milik Pemerintah Cina bahwa Malaysia "telah kehilangan otoritas dan kredibilitas" karena responsnya yang kacau. "Kurangnya kekuatan nasional dan pengalaman dalam menangani insiden itu telah membuat Pemerintah Malaysia tak berdaya dan kelelahan menyangkal segala macam rumor," tulis Yao.
Dia menambahkan, "Jika pencarian terus berlangsung sia-sia bahkan setelah informasi baru itu, Malaysia lebih baik menyerahkan komando operasi penyelamatan internasional (kepada pihak lain)."
Hilangnya pesawat itu tetap menjadi topik yang paling hangat diperdebatkan di jaringan sosial populer Cina. Banyak pengguna Sina Weibo, semacam Twitter versi Cina, menyuarakan kekhawatiran terkait kabar dari Pemerintah Malaysia itu.
"Mengapa baru sekarang mereka menegaskan bahwa pesawat itu mungkin telah dibajak?" tulis salah seorang pengguna Sina Weibo, Senin pagi, dalam menanggapi informasi terakhir dari Kuala Lumpur. "Malaysia, apa lagi yang kau sembunyikan?"
Yang lain menulis, "Saya benar-benar semakin kecewa terhadap Malaysia dan pemerintahnya yang tidak bisa diandalkan. Saya tidak akan berencana bepergian ke sana di masa depan."
Pekan lalu, salah satu pesan yang paling banyak disebarkan adalah sebuah posting yang berbunyi "... Vietnam terus mencari. Malaysia Airlines terus menyangkal. Cina terus mengirimkan tim penyelamat."
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR