Upaya menonaktifkan dua alat itu tak mudah. Oleh sebab itu, ada dugaan bahwa orang yang melakukannya memang sudah sangat mengetahui seluk beluk pesawat.
Saat dua alat tersebut dimatikan, saat itu pulalah muncul laporan hilang kontak dengan MH370, yakni pada Sabtu (8/3) dini hari sekitar pukul 01.30 waktu Malaysia.
Namun, matinya ACARS dan transponder tak lantas membuat MH370 tidak bisa dilacak. Pukul 02.40 waktu Malaysia pada hari yang sama, radar militer Malaysia mendeteksi keberadaannya.
Menurut radar militer, MH370 bergerak ke arah barat, menuju selat Malaka atau sebelah timur wilayah Aceh, Indonesia.
Dari wilayah tersebut, MH370 terus bergerak ke wilayah laut Andaman, mulai dari selatan Phuket, Thailand, hingga ke tengah perairan tersebut.
Karena terbaca radar militer itulah, muncul dugaan bahwa MH370 terbang ke wilayah Samudra Hindia.
Perkembangan selanjutnya, karena pesawat terus bergerak menjauhi wilayah Malaysia, akhirnya pergerakan pesawat tak bisa terbaca radar militer negara itu. Namun, bukan berarti tak ada celah.
Ada yang perlu diketahui tentang ACARS. Farrar mengungkapkan, ACARS bisa diumpamakan seperti Twitter.
Pertama, seperti Twitter, ACARS juga memiliki pilihan jalur sehingga pengguna bisa memanfaatkannya.
Twitter bisa digunakan lewat koneksi broadband atau WiFi di rumah, atau bisa juga menggunakan koneksi data seluler dalam perjalanan.
ACARS juga punya pilihan penggunaan. Selama pesawat berada di atas daratan, sinyal ACARS dikirim lewat VHF. Bila di atas lautan, maka sinyal memanfaatkan satelit komunikasi (Satcom).
ACARS juga seperti Twitter karena penggunanya bisa "sign out" atau dinonaktifkan. Dengan demikian, pengguna tak akan mampu mengirim atau menerima pesan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR