Nationalgeographic.co.id—Penemuan artefak kuno biasanya didapatkan dari penggalian di satu lokasi. Namun, ada yang berbeda dari temuan artefak kuno di Mississippi, Amerika Serikat baru-baru ini. Sebab peninggalan zaman lampau ini didapati dari dalam perut aligator.
Dilansir dari CNN, Shane Smith selaku pemilik dari Red Antler Processing di Kota Yazoo, Mississippi, awalnya sedang memilah perut buaya berukuran 13 kaki – 5 inci ketika menemukan benda yang asing. Hewan berkaki empat ini dibawa untuk diproses daging dan kulitnya.
Setelah diberi tahu oleh seorang ahli, ternyata kedua benda asing yang ditemukan adalah artefak penduduk asli Amerika berusia ribuan tahun. Shane Smith sendiri mengaku awalnya tidak percaya.
“Anda tentu berpikir bahwa, ‘ya ampun, aligator ini, entah memakan orang Indian atau memakan binatang yang ditembak orang Indian itu. Tapi, Anda tahu jelas aligator ini tidak berumur ribuan tahun,” jelas Shane Smith kepada CNN.
Shane Smith menduga benda-benda kuno itu merupakan bagian dari alat berburu dan sesuatu yang tampak seperti umpan pancing. Seorang ahli geologi, James Starnes melihat foto-foto temuan itu menceritakan sedikit tentang sejarahnya. Hal ini dilandasi dari penelitiannya tentang artefak penduduk asli Amerika yang ditemukan di Delta Mississippi.
James Starnes menggambarkan benda-benda itu sebagai plummet yang merupakan benda logam berbentuk air mata dan tidak diketahui penggunaannya serta atlatl dart point, sebuah anak panah atau tombak yang digunakan untuk berburu.
“Kami memiliki penduduk asli Amerika di Amerika Utara, terutama di Mississippi mungkin sekitar 12 ribu tahun yang lalu. Teknologi ini yang mereka bawa,” jelasnya.
Penggunaan plummet sendiri masih diperdebatkan oleh para ahli. Namun, benda ini terbuat dari hematit, salah satu bentuk mineral besi, bahan ini berasal dari wilayah yang jauh, Great Lakes misalnya.
Diduga, benda ini berasal dari periode budaya kuno akhir, yaitu dari 1.000 hingga 2.000 SM. Sedangkan batu yang berwarna cokelat merupakan bagian dari anak panah atlatl, berfungsi sebagai dasar alat berburu.
“Benda-benda ini dibuat sebelum munculnya busur dan anak panah di Amerika Utara,” tutur James Starnes.
Baca Juga: Begitu Menggemaskan, Bayi Aligator Albino di Florida Animal Park
Lantas, bagaimana bisa dua artefak ini berada di dalam perut aligator?
Aligator adalah hewan yang dikenal gemar memakan segala hal. Dari aligator yang ditangkapnya ditemukan tulang dan sisik ikan, tulang mamalia kecil, ratusan biji buah kesemek hingga batu. Ukuran batu juga berkisar dari seperempat hingga sebesar satu dolar perak.
Hewan ini ditangkap oleh John Hamilton pada 2 September 2021 di Eagle Lake, utara Vicksburg, Mississippi. Smith dan kelompoknya memperkirakan aligator ini berusia 80 hingga 100 tahun.
Ditemukannya benda-benda dari dalam perut aligator sendiri bukanlah hal yang aneh. Masih di tahun 2021, ada peluru kaliber 45 yang ditemukan di dalam perut hewan tersebut. Peluru tersebut masih utuh, bukan peluru yang ditembakkan dari pistol.
Sementara itu, penemuan artefak di wilayah Mississipi juga sesuatu yang kerap terjadi. Karena daerahnya yang padat penduduk dalam jangka waktu yang lama, artefak bisa muncul di beberapa tempat yang tidak terduga.
“Mereka (artefak) dapat terkikis dari permukaan, atau tersingkap karena beragam peristiwa, seperti hujan atau proyek konstruksi,” ujar James Starnes.
“Anda bisa membayangkan bahwa ada salah satu situs yang memiliki material batu sebanyak ini, terkikis dari tepi sungai. Maka menjadi cukup mudah bagi aligator untuk menemukannya. Anda tahu, hanya sesuatu untuk ditelan. Aligator akan makan apapun,” pungkasnya.
Baca Juga: Aligator yang Selamat dari Perang Dunia II Mati di Usia 84 Tahun
Source | : | CNN |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR