Monica menyebut tahun pertamanya di Microsoft sebagai sebuah impian yang jadi kenyataan dan pengalaman yang mengubah hidup.
Menemukan cinta di Irlandia
Dalam menjalankan pekerjaannya di Microsoft, Monica juga banyak berhubungan dengan kantor Microsoft di wilayah lain. Bukan hanya di wilayah Asia Pasifik, yang merupakan wilayah operasional utamanya, tetapi juga di lokasi lain.
Salah satunya menghubungkan Monica dengan Microsoft di Irlandia. Di sini Monica berkenalan dengan pria yang kemudian akan menjadi suaminya. “Awalnya ada sebuah proyek, kami mengerjakannya bersama. Dia sebagai engineer dari Irlandia dan saya mendukung di Singapura,” kata Monica.
Setelah 2,5 tahun di Singapura, Monica mengatakan ia kemudian mendapat peluang untuk bekerja di Microsoft European Operations Center di Dublin, Irlandia. Sebuah peluang yang tak disia-siakan, apalagi dirinya sudah memiliki tambatan hati di sana.
Selain mendapatkan keluarga, Monica juga mendapatkan pengalaman baru dari sisi karier. Karena di Dublin ia bukan hanya mengenal Eropa, tetapi juga dinamika operasional dan bisnis Microsoft di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.
Setelah Dublin, pada 2006 Monica dan suaminya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di kantor pusat Microsoft di Redmond. “Kami sangat bersyukur atas kesempatan itu, karena sangat membantu dalam hal pembelajaran dan pengembangan karier.”
11 tahun, 3 benua
Total, karier Monica di Microsoft telah mencapai 11 tahun. Selama itu ia sudah melanglang buana di tiga benua. Pengalamannya itu dikatakan Monica membuatnya bisa merasakan betapa beragamnya manusia.
“Kita harus menyesuaikan diri dengan orang dari berbagai bangsa, yang memiliki kebiasaan dan cara pandang yang sangat berbeda dengan kita. Ada orang yang kalau bicara keras, ada yang tidak biasa mengungkapkan perasaannya di muka umum,” ujarnya.
Di Microsoft, Monica mengaku banyak belajar soal teknologi juga. Dan ia merasakan perubahan Microsoft dari perusahaan yang terfokus pada membuat software untuk PC ke kondisi saat ini, menjadi device and services company. Dengan berbekal aplikasi pada perangkat berbasis Windows Phone, misalnya, ia menunjukkan bagaimana karyawan Microsoft bisa melihat ketersediaan shuttle untuk bepergian dari satu gedung ke gedung lain.
Ia juga bercerita bagaimana menggunakan teknologi baru, seperti PowerMap, untuk presentasi dan menampilkan data dengan cara yang sebelumnya tak bisa dilakukan dengan mudah. “Hal-hal teknis juga saya pelajari, walaupun posisi saya di keuangan,” tuturnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR