Kapal Tiongkok menangkap detak sinyal dalam operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudera Hindia Selatan. Demikian informasi yang dirilis kantor berita Tiongkok Xinhua. Kantor media milik pemerintah Tiongkok itu mengatakan sinyal yang berhasil ditangkap kapal Tiongkok memiliki frekuensi 37,5 kilohertz—sama dengan yang dipancarkan oleh perekam penerbangan yang membentuk kotak hitam.
Sebuah detektor kotak hitam yang digunakan oleh kapal Haixun 01 menangkap sinyal di sekitar 25 derajat lintang selatan dan 101 derajat bujur timur, tulis kantor berita Xinhua. Namun hingga kini belum dipastikan apakah sinyal itu terkait dengan pesawat jet MH370 yang hilang.
Xinhua juga mengatakan AU Tiongkok berhasil melihat sejumlah objek berwarna putih mengambang di lokasi pencarian.
Upaya pencarian yang melibatkan tim pencari gabungan dari sejumlah negara memusatkan operasinya di Markas AU Australia di Perth, dan dipilih oleh Pensiunan Panglima AU Australia, Angus Houston.
Menteri Pertahanan Australia, David Johnston mengatakan dirinya belum menerima laporan mengenai sinyal yang diberitakan dan terus memantau perkembangan operasi pencarian ini. "Ini bukan pertama kalinya kami memiliki sesuatu yang ternyata sangat mengecewakan," katanya.
"Saya akan menunggu laporan dari Angus Houston dan timnya, sementara tim saya akan menindaklanjuti temuan positif yang dihasilkan mengingat ini merupakan tugas yang sangat sulit," tegasnya.
Pesawat MH370 berpenumpang 239 orang, termasuk enam warga Australia menghilang dari radar pengatur lalu lintas dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada tanggal 8 Maret 2014.
Kotak hitam ini dilengkapi dengan sebuah mercusuar locator yang mentransmisikan "ping" ketika di bawah air, tetapi hanya memiliki baterai yang hanya mampu bertahan sekitar 30 hari.
Puluhan kapal dan pesawat telah bergabung dalam operasi pencarian, dengan upaya menemukan pesawat itu memasuki tahapan yang paling intensif sebelum baterai pada perekam data itu memudar.
Malaysia mengatakan akan menunjuk penyelidik independen untuk mengepalai tim yang akan menyelidiki kasus hilangnya pesawat tersebut.
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR