Pada Sabtu (12/4), kapal pencari dari Australia menurunkan kembali ke air, alat pelacak lokasi pemancar "ping", dikenal sebagai TPL. Para pencari menyatakan baru akan menurunkan perangkat pemancar sonar, Bluefin-21, bila memang tak ada lagi harapan masih ada cukup daya baterai untuk memancarkan sinyal dari kotak hitam.
"(Namun) kecepatan bluefin lebih lambat dibandingkan TPL," ujar Cmdr William Marks, komandan Angkatan Laut Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas pasukan Amerika dalam tim pencari.
Sejauh ini ada empat ping yang sudah terpantau dari dasar Samudra Hindia. Pada 5 April 2014, dua sinyal terlacak. Lalu, tiga hari kemudian muncul lagi dua sinyal lain. Ping kelima terlacak pada Kamis (10/4). "Tapi sepertinya tak terkait dengan kotak hitam dari pesawat yang hilang," kata koordinator pencarian dari Australia, Angus Houston, Jumat (11/4).
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR