Data termutakhir sejak Sabtu (3/5) siang menunjukkan bahwa longsor di timur laut Afganistan sudah menewaskan 2.100 orang. Menurut warta Reuters, insiden longsor terjadi di sebuah desa pegunungan terpencil.
"Kami mencatat ada sekitar 2.100 korban dari 300 keluarga yang tewas," kata Juru Bicara Provinsi Badakshan Naweed Forotan.
Sementara itu, PBB sejak Jumat (2/5) mengatakan, ada sekitar 4.000 warga kehilangan tempat tinggal akibat longsor tersebut. Sejauh ini, otoritas Afganistan mengatakan, kemungkinan longsor susulan masih bisa terjadi.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR