Berhemat energi pada dasarnya memang soal kebiasaan. Meskipun lemari es Anda sudah hemat energi, percuma jika perilaku Anda cenderung membuat konsumsi energi meningkat.
Ikuti kiat-kiat berikut agar lemari es Anda tidak malah membuang-buang energi.
Hindari meletakkan lemari es di tempat yang langsung terkena sinar matahari atau dekat sumber panas, seperti kompor, oven dan microwave. Berikan jarak minimal 15cm dari dinding, atau sesuai buku petunjuk. Lemari es perlu ruang agar udara panasnya bisa keluar.
Biasakan tidak berlama-lama membuka pintu lemari es. Setiap 30 detik pintu lemari es dibiarkan terbuka, diperlukan waktu sekitar 30 menit agar lemari es kembali pada suhu semula. Proses pengembalian ini memakan daya listrik cukup besar.
Atur suhu lemari es di suhu ideal, yaitu 2-4oC untuk lemari pendingin dan -15oC untuk freezer. Semakin dingin setting temperatur kulkas tentunya semakin lama kompressor bekerja sehingga konsumsi energi listrik semakin besar.
Pastikan makanan tidak dalam keadaan panas, ketika akan dimasukkan ke dalam lemari es. Makanan panas akan menaikkan suhu di dalamnya, sehingga lemari es harus bekerja lebih keras untuk mengembalikan ke suhu semula.
Rawat lemari es Anda. Ganti seal atau karet pada pinggiran pintu lemari es apabila sudah longgar atau rusak. Seal yang tidak rapat seringkali merupakan salah satu penyebab lemari es sulit dingin, karena udara dingin justru terbuang ke luar sehingga suhu tidak terjaga.
Isi lemari es sesuai dengan kapasitasnya. Penyimpanan berlebih pada lemari es akan menutup jalur aliran udara dingin yang nantinya akan mengganggu sirkulasi udara, sehingga pekerjaannya pun lebih berat.
Jangan membiarkan lemari es kosong, karena daya yang dibutuhkan semakin besar. Maksimalkan volume lemari es, namun tetap pastikan isi kulkas Anda tertata rapi.
Jika berniat meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama, matikan lemari es Anda. Biarkan pintu lemari es terbuka untuk mencegah terbentuknya jamur di dalamnya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Belenggu Kaki hingga Cambuk di Kapal Budak yang Penuh Kekejian
KOMENTAR