Dari dalam makam-makam yang telah diperiksa oleh para arkeolog didapati bahwa barang-barang berharga makam dari jenazah yang dimakamkan tidak ada di tempatnya. Tulang-tulangnya juga berada di area yang berbeda.
Profesor Rafet mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa mereka sebagian besar bekerja pada konservasi dan perlindungan di daerah tersebut.Dia menyatakan dengan temuan ini, mereka telah mencapai data yang sangat penting dalam hal arkeologi Urartian dan tradisi pemakaman.
“Sebelumnya ada kuburan cist, kuburan kamar, kuburan normal yang dikubur di tanah dan kuburan guci di area necropolis. Kami telah menemukan jenis makam baru sekarang, dalam tipe ini mayat dikubur di dekat platform,” ujar Rafet Cavusoglu.
Baca Juga: Kuburan Manusia Bersama Bekal Makam Tersingkap dari Zaman Batu Muda
“Di situs ini, kami biasanya menemukan barang-barang milik individu di kuburan. Namun, kuburan individu dewasa yang baru-baru ini ditemukan tidak memiliki apa-apa dan didapati mayatnya dalam keadaan bercampur. Misalnya, tengkorak kepala di sebelah kaki,” lanjutnya.
Dia menambahkan hal tersebut menunjukkan bahwa mayat dihancurkan. Para ahli menduga makam dibuka oleh seseorang untuk mengambil perhiasannya.
Dilansir dari Daily Sabah, peradaban Urartu atau kerajaan Van yang berdiri Zaman Besi yang terletak di dekat Danau Van dan dataran tinggi pegunungan antara Anatolia, Mesopotamia, Dataran Tinggi Iran dan Pegunungan Kaukasus.
Baca Juga: Bukan Mitos, Arkeolog Telah Menemukan Kuda Troya Asli di Turki
Source | : | Daily Sabah,Arkeonews |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR