Digelar dua hari berturut-turut (10-11/5), The 15th International OTOBURSA Tumplek Blek 2014 di Plaza dan Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta berlangsung semarak.
Bila saat pembukaan, Elwin Siregar, Group Director Of Magazine, Kompas Gramedia Majalah memperkirakan acara ini bakal dibanjiri sekitar 80 ribu pengunjung, maka menjelang penutupan rasanya angka tadi bergerak melesat naik, apalagi saat melihat massa membanjiri penampilan salah satu bintang acara ini, yaitu band Kotak di panggung Zona B.
Kemeriahan itu juga tidak melulu datang dari pengunjung asal Jabodetabek, melainkan kota-kota lain. Seperti Fredy Sulaksono yang datang bersama lima kawannya dari Surabaya dan Malang. Selain melepas kangen dengan kru redaksi Otomotif Group, pengusaha aksesori kendaraan roda empat itu mengamati trend serta berbagai aksesori terbaru. Atau jurnalis negeri tetangga, Syed Nahar yang khusus datang dari Kualalumpur, Malaysia.
Sesuai tajuknya: tumplek blek memang dirancang Tabloid Otomotif, sang tuan rumah, sebagai ajang kumpul-kumpul dan sentra jual beli suku cadang sampai berbagai produk otomotif. Acara ini sekaligus memperingati hari ulang tahun Tabloid Otomotif ke-23 yang ditandai lewat pemotongan tumpeng oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (10/5), didampingi jajaran direksi Group of Magazine Kompas Gramedia, seperti Elwin Siregar, Agus Langgeng (Group Editorial Director Group of Magazine serta Harry Kristianto (Publisher Otomotif Group). Kali ini, tajuk yang dikedepankan adalah "Tanpa Batas".
Tanpa batas di sini, bisa diartikan sebagai keinginan Tabloid Otomotif dalam memberikan layanan prima selama penyelenggaraan OTOBURSA. Terlihat dengan hadirnya mobil layanan pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) di dekat Zona B. Cukup membayar kisaran Rp150.000, mengisi formulir dan menunjukkan KTP, maka permohonan akan segera diproses. "Kalau belum bawa uang kontan dan perlu ambil dulu ke ATM bisa ditunggu, Pak?" cetus seorang peminat yang menenteng beberapa tas belanjaan berisi produk-produk otomotif. Sang petugas tersenyum sembari menunjukkan, "Kebetulan kami sudah siap, ada ATM keliling di samping ini, silakan, nggak usah mencari jauh-jauh, Mas!"
Lainnya adalah kehadiran beberapa gerai yang memberikan pelatihan atau coaching cara mengemudi kendaraan dengan keutamaan unsur keamanan atau safety. Peserta akan dipandu secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan kelengkapan seperti penggunaan helm (roda dua), sabuk pengaman (roda empat) sampai pengecekan sistem pengereman.
Selain menjadi ajang kumpul-kumpul berbagai komunitas otomotif, pameran modifikasi, penjualan motor dan mobil baru (yang dilakukan oleh ATPM maupun main dealer), kendaraan klasik serta hasil modifikasi (oleh pehobi) sampai pernak-pernik gaya hidup otomotif, OTOBURSA 2014 juga dijadikan ajang bagi Otomotif Group untuk meluncurkan official merchandise dari Otomotif Group yang diberi label Seven Garage. Produk unggulannya adalah kaus-kaus bertema otomotif dari Tabloid Otomotif, MotorPlus, Scooteriz, JIP serta Retro.
Yang lucu, saat hendak mengabadikan gerai Seven Garage bergaya industrial ini, tampak seorang pengunjung memanggul ransel besar kedap air berwarna dominan hitam dan kuning khas National Geographic dengan tulisan besar-besar "National Geographic Traveler". Sebagai catatan: National Geographic Indonesia dan National Geographic Traveler tidak pernah mengeluarkan produk ini.
Tidak jauh dari Press Room, panitia OTOBURSA 2014 menggelar pameran fotografi di ruang terbuka. Pesertanya adalah para fotografer Otomotif Group dan proses seleksi dikomandoi oleh Robert Silaban, editor foto senior grup media ini. Menarik, karena selain menampilkan sosok si kendaraan, latar pendukung melibatkan keindahan alam, seperti ruas berkelok-kelok di Sumatra sampai matahari terbenam di ujung Jawa.
Selamat ulang tahun kepada Tabloid Otomotif dan sukses selalu untuk gelaran OTOBURSA Tumplek Blek. Usmayadi, Deputi Budaya dan Pariwisata Pemprof DKI yang hadir mewakili Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun menyampaikan rasa sukanya atas hajatan ini. Walau mengusung nama internasional--karena pengisi gerai sebagian berasal dari negeri-negeri tetangga, demikian pula penampil acara--namun tetap terasa sentuhan budaya setempat. Sampai jumpa lagi tahun depan!
Penulis | : | |
Editor | : | Jessi Carina |
KOMENTAR