Kemampuan seperti ini biasa disebut sebagai lithoautotraphy, yang sangat berguna bagi mikroba untuk dapat bertahan hidup di dalam gua. Sebab, lingkungan gua seringnya mengalami kekurangan nutrisi karena tidak mendapatkan sinar matahari dengan baik, serta kekurangan bahan organik lainnya.
Studi baru yang telah diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research: Biogeosciences pada 27 Juni 2021 berjudul Stable Carbon Isotope Depletions in Lipid Biomarkers Suggest Subsurface Carbon Fixation in Lava Caves, menjelaskan bahwa untuk mengetahui apakah kehidupan di luar bumi dapat bertahan di bawah tanah, maka para ilmuwan melakukan penjelajahan siklus karbon yang ada dalam gua-gua lava di Monumen Nasional Lava Beds di California.
“Tabung lava adalah gua yang diukir oleh aliran lava yang akhirnya dikeringkan, meninggalkan kekosongan di bawah permukaan," kata Dr. Riccardo Pozzobon dari Departemen Geosains di Universitas Padova, seperti yang dilansir oleh Howstuffworks. Pozzobon telah berada di garis depan penelitian Eropa tentang tabung lava.
Baca Juga: Turis Amerika Dikritik Karena Berswafoto di Tepian Lava Pijar Islandia
Ketika lava mengalir dari letusan gunung berapi, mengakibatkan bagian kulit terluarnya menjadi kaku kemudian beberapa saat akan membeku saat magma mengalir kembali ke dalam. Saat itulah bekas aliran magma itu akan menciptakan sebuah tabung berongga. Dikarenakan tabung lava ini terbentuk melalui proses vulkanisme, maka mereka dianggap ada di tempat lain di tata surya selain di Bumi.
“Meskipun ada berbagai jenis formasi tabung lava, gua-gua ini sering terbentuk dari jenis cairan lava basaltik, yang mengalir menuruni lereng seperti sisi gunung berapi. Saat bagian terluar dari aliran lava panas bersentuhan dengan udara dingin, ia mendingin dengan cepat, membentuk kerak yang mengeras.” jelas Dr. Richard Léveillé, seorang profesor di Departemen Ilmu Bumi dan Planet Universitas McGill dan anggota Institut Luar Angkasa McGill yang melakukan riset lain pada tabung lava.
"Dan jenis lava seperti ini yang kita tahu telah meletus di bulan dan di Mars. Jadi... kami berharap menemukan tabung lava juga di bulan dan Mars," sambung Léveillé.
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR