Dalam studi terbaru ini, para peneliti menemukan bahwa asam lemak yang dihasilkan oleh Actinobacteria dalam biofilm mengandung tanda isotop yang tidak dapat berasal dari sumber luar. Dengan kata lain, bakteri memfiksasi karbon in-situ. Sebaliknya, bakteri dari fitur gua lainnya, seperti speleothems, mengasimilasi karbon organik yang berasal dari permukaan.
Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa bakteri yang ada di ekosistem gua basaltik mampu memperbaiki karbon mereka. Ini menunjukkan bahwa mikroba dapat bertahan hidup secara independen dari lingkungan permukaan.
Temuan ini tentu saja menantang paradigma di mana semua mikrobiota gua hidupnya tergantung dari input permukaan. Kenyataannya tidak. Hal ini juga memiliki implikasi yang signifikan dan positif bagi upaya pencarian kehidupan di luar bumi.
Baca Juga: Pernah Jadi Lautan Magma, Peneliti Ungkap Reaksi Sulfur Bulan
"Ini berarti bahwa bahkan di lingkungan yang sangat terhubung dengan baik di bawah permukaan yang dangkal, kami masih memiliki bukti kehidupan yang sangat independen dari kehidupan permukaan dan berkembang," kata Matthew Selensky, seorang ahli geobiologi dan penulis utama studi ini dari Northwestern University di Evanston, Illinois.
Selensky juga melakukan penelitian dengan penasihatnya Magdalena Osburn dan rekan-rekan mereka. Studi ini merupakan bagian dari Proyek BRAILLE NASA, yang bekerja untuk mempelajari kehidupan di gua-gua vulkanik sebagai analog untuk kemungkinan kehidupan di Mars.
Baca Juga: Berasal Dari Tempat yang Sama, Apakah Magma dan Lava Berbeda?
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR