Nationalgeographic.co.id—Perhiasan tertua di dunia ditemukan di sebuah gua di Maroko barat. Temuan perhiasan tertua sejagat ini telah diumumkan dalam laporan studi yang terbit di jurnal Science Advances pada 22 September 2021. Temuan ini meungkapkan bahwa manusia telah memakai perhiasan sejak ribuan tahun lalu.
Manusia telah memakai kalung, gelang, anting-anting, dan bentuk perhiasan lainnya untuk waktu yang lama. Namun penemuan manik-manik cangkang siput laut Aterian prasejarah di Maroko ini telah mendorong asal usul praktik ini lebih jauh dari yang diperkirakan para arkeolog dan antropolog sebelumnya.
Manik-manik kerang yang ditemukan di Gua Bizmoune ini diperkirakan berusia antara 142.000 dan 150.000 tahun. Angka ini menjadikannya perhiasan tertua yang ditemukan di mana pun di dunia hingga saat ini.
Bekerja sama dengan para peneliti dari National Institute of Archaeological Sciences and Heritage di Rabat, Maroko, antropolog dari University of Arizona Steven Kuhn memimpin serangkaian penggalian antara tahun 2014 dan 2018 di Gua Bizmoune. Gua ini terletak di pedalaman sejauh 16 kilometer dari pesisir Atlantik di Maroko.
Selama penggalian ini, para ilmuwan menemukan 33 manik-manik cangkang siput laut purba yang telah dibentuk menjadi perhiasan. Manik-manik perhiasan kecil itu lebarnya sekitar satu sentimeter lebih sedikit dan memiliki lubang bundar yang diukir di tengahnya. Pada manik-manik ini terdapat tanda-tanda keausan interior, yang menunjukkan bahwa manik-manik itu telah digantung di kalung atau gelang dan sering digunakan.
"Manik-manik ini mungkin bagian dari cara orang mengekspresikan identitas mereka dengan pakaian mereka," kata Kuhn dalam siaran pers University of Arizona tentang penemuan perhiasan tertua di dunia itu.
Baca Juga: Penggunaan Perkakas Tulang di Maroko, Diduga Awal Mula Pakaian
"Temuan manik-manik ini adalah puncak gunung es untuk sifat manusia semacam itu. Mereka menunjukkan bahwa itu ada bahkan ratusan ribu tahun yang lalu," ujar Kuhn seperti dikutip dari Ancient Origins.
Tabiat orang-orang di zaman modern yang suka memakai perhiasan saat ini ternyata juga ditemukan pada orang-orang dari zaman kuno. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah memiliki tabiat suka berhias sejak lama, setidaknya sejak 142.000 atau 150.000 tahun lalu.
Manik-manik cangkang serupa telah ditemukan di penggalian arkeologi lainnya di Afrika utara dan selatan. Tapi manik-manik tertua yang ditemukan sebelum ini dibuat sekitar 130.000 tahun yang lalu. Penanggalan seri uranium dari lapisan penggalian yang menyimpan manik-manik Gua Bizmoune itu mengungkapkan bahwa manik-manik tersebut setidaknya 12.000 tahun lebih tua dari temuan tertua sebelumnya, dan dalam beberapa kasus bahkan lebih kuno dari itu.
Baca Juga: Temuan Delapan Guci Emas di Kolombia Dikaitkan dengan Kota Legendaris
Semua manik-manik cangkang yang ditemukan di berbagai situs di sampel Afrika utara adalah artefak-artefak yang ditinggalkan oleh budaya Aterian. Masyarkat Arterian diketahui menempati wilayah tersebut selama lebih dari 100.000 tahun selama Zaman Batu Tengah.
Situs Aterian tertua berasal dari 150.000 tahun yang lalu, dan kelompok ini tidak hilang dari catatan arkeologi hingga sekitar 20.000 tahun yang lalu.
Orang-orang Aterian secara anatomis adalah manusia modern. Mereka adalah pembuat alat dan senjata batu yang luar biasa yang bertahan hidup dengan berburu hewan yang umum di Afrika Utara pada masa prasejarah. Hewan-hewan yang mereka buru antara lain kijang, badak, dan rusa kutub.
Mereka juga memakan hewan laut dan sumber daya lain dari Samudra Atlantik di dekatnya. Selain itu mereka juga memanfaatkan cangkang siput laut untuk membuat perhiasan, seperti yang diungkapkan oleh studi terbaru ini.
Baca Juga: Harta Karun Emas yang Unik dan Menakjubkan Ditemukan di Denmark
Menurut Kuhn, perhiasan manik-manik yang diproduksi dan dikenakan oleh orang-orang Aterian ini paling mungkin dipahami sebagai bentuk komunikasi non-verbal. Para antropolog tidak yakin kapan bahasa ditemukan, jadi mungkin orang-orang Aterian hanya mengandalkan metode non-verbal untuk berbagi informasi.
"Kami tidak tahu apa artinya [manik-manik itu], tetapi itu jelas merupakan objek simbolis yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga orang lain dapat melihatnya," jelas Kuhn.
Kuhn percaya pesan atau makna dari manik-manik itu penting dan abadi. Sebab, orang-orang Aterian memilih untuk membuat benda-benda dekoratif yang akan bertahan lama untuk menyampaikan pesan tersebut.
Baca Juga: Harta Karun Berupa Perhiasan Emas Kuno Ditemukan di Gunung Kazakhstan
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR