Pulau North Brother yang berada di East River, antara Bronx dan Pulau Rikers di New York, Amerika Serikat, kini tampak mengenaskan. Bangunan di atasnya yang semula berdiri teguh mulai hancur dan diselubungi tanaman. Inilah harta karun tersembunyi New York.
Meski tertinggal dan tidak terawat, lensa mantan arsitek Christopher Payne justru menampilkan keindahan "liar" sembari masih membawa nuansa kengerian dari sejarah panjangnya.
Lewat buku bertajuk North Brother Island: The Last Unknown Place in New York City, Payne membagikan pengalamannya mengunjungi "harta karun" New York yang tersembunyi.
Payne bisa menapaki pulau tersebut setelah mendapat izin dari New York City Department of Parks and Recreation. Biasanya, pulau ini tidak boleh diakses oleh masyarakat umum.
Pemerintah New York melindungi pulau tersebut lantaran di sana merupakan habitat alami burung kowak-malam abu atau Nycticorax nycticorax yang terancam punah. Gagak-gagak malam ini "menyelamatkan" pulau dari pembangunan kondominium dan hunian mewah lainnya.
Gagak hanya salah satu faktor yang bisa membawa pengunjung pulau ini membayangkan kengerian sejarahnya. Tanaman-tanaman merambat mengitari dan seolah menyelimuti semua bangunan yang pernah berdiri di pulau tersebut.
"Satu hal yang mengejutkan saya adalah ketika melihat betapa banyak alam telah mengambil alih pulau ini," ujar Payne tentang Pulau North Brother. "Jika ke sana dan tidak tahu guna tempat ini sebelumnya, Anda akan berasumsi bahwa memang selalu seperti ini penampilannya."
Sebenarnya, sejarah panjang Pulau North Brother berawal dari akhir abad ke-19. Saat itu, pulau digunakan untuk mengarantina Mary Mallon atau yang lebih dikenal dengan Typhoid Mary. Mallon merupakan orang pertama di Amerika Serikat yang diidentifikasi sebagai pembawa patogen tifus asimtomatik.
Pulau ini kemudian menjadi rumah sementara bagi veteran Perang Dunia II pada 1950-an dan menjadi pusat perawatan narkoba remaja. Pusat perawatan tersebut tutup pada 1963.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR