Pemerintah Tiongkok membuat sejumlah pengaturan agar memungkinkan kelahiran dua juta bayi tambahan per tahun.
Hal ini dapat dilakukan karena Beijing telah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan keluarga berencana.
Pemerintah akan memberikan tambahan tempat tidur di rumah sakit dan tenaga bidan.
Tahun lalu Tiongkok mengumumkan, keluarga dengan paling tidak salah satu orang tuanya anak tunggal, dapat memiliki anak kedua. Sebelumnya, kedua orang tua haruslah anak tunggal.
Kebijakan keluarga berencana Tiongkok yang ketat seringkal dikecam di luar negeri.
Seimbangkan komposisi penduduk
Tetapi peraturan ini telah dilonggarkan untuk menyeimbangkan komposisi penduduk Tiongkok.
Saat ini semakin banyak penduduk negara tersebut yang tergolong kelompok lanjut usia.
Selama tiga puluh tahun terakhir kebanyakan pasangan di Tiongkok di kawasan perkotaan dibatasi hanya punya satu anak.
Pemberlakuan UU ini sangat kontroversial, dan kerap kali melibatkan upaya sterilisasi paksa dan bahkan juga aborsi.
Kebijakan Satu Anak juga dianggap sebagai penyebab ketidakseimbangan gender karena banyak keluarga memilih punya anak laki-laki dan kerap memutuskan untuk mengaborsi janin bayi perempuan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR