Artinya apa? Artinya tidak mudah mengatakan bisnis ini menguntungkan atau tidak. Karena permasalahannya kompleks. AP II saat ini mengelola 13 bandara, 5 menguntungkan dan 8 masih rugi. Kita subsidi silang.
Lalu bagaimana cara membuat bandara menguntungkan?
Kalau kita benchmark di Changi, mohon maaf, operasionalnya itu seperti restoran Padang di pantura. Pemilik restoran panggil sopir-sopir bus, minta untuk berhenti di restorannya. Sopir dapat rokok dan uang saku, tapi restorannya dapat 50 penumpang bis.
Di Changi, landing fee dan parking fee semua free. Bahkan pernah setahun sekali mereka memberi bonus kru dan pilot dengan insentif tertentu. Jadi banyak maskapai yang ke sana. Slotnya juga dibuat sedemikian rupa. Misal kita dari Indonesia mau ke Eropa lewat Singapura. Kita masuk Changi pagi, baru empat jam kemudian jadwal penerbangan ke Eropanya. Kita empat jam di Changi, benda tak perlu pun bisa kita beli. Ini karena di Changi semua ada dan dipersepsikan sebagai sesuatu yang prestise.
Memang di seluruh bandara dunia, pendapatan terbesar masih dari Passenger Service Charge (PSC). Kalau penumpang banyak, PSC juga besar. Uang PSC kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk layanan pada penumpang.
Dengan penumpang yang banyak, sebenarnya bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar bandara bahkan negara. Misalnya Changi itu mampu menghidupkan perekonomian Singapura.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR