"Ini adalah temuan yang sangat penting yang membuka banyak jalan penelitian ke depan," kata Segal, psikolog perkembangan.
Misalnya, kembar identik memiliki kecenderungan untuk berbagai kondisi, mulai dari kidal hingga kelainan bawaan tertentu seperti spina bifida, di mana tulang belakang gagal berkembang dengan baik. Mungkin, untuk sebagian orang, kondisi ini berasal dari kembar identik yang tidak diketahui, katanya.
Apakah tanda epigenetik ini adalah penyebab, konsekuensi atau produk sampingan dari kembaran monozigot masih belum jelas, kata van Dongen. Ada kemungkinan bahwa beberapa perubahan epigenetik ini memerintahkan zigot untuk membelah. Atau, tanda kimia ini dapat mencerminkan epigenetik setelah peristiwa pemisahan.
"Mereka bisa jadi seperti bekas luka molekuler yang terus-menerus berlangsung dari proses (pemisahan) itu sendiri," kata Robert Waterland, ahli epigenetik di Baylor College of Medicine di Houston. "Embrio yang terbelah menjadi dua bagian akan membuat hal-hal yang mengganggu," katanya, dan itu dapat mengganggu proses epigenetik normal dengan cara yang meninggalkan bekas permanen. Dia tertarik pada interpretasi bekas luka molekuler itu, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dengan pasti, katanya.
Source | : | Science News |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR